Mohon tunggu...
Emil Ardiansyah
Emil Ardiansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Modal Wajib Kuliah ke Eropa

30 April 2018   06:19 Diperbarui: 30 April 2018   16:34 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kita selalu diberi banyak nikmat bahkan di saat kita sering lupa bersyukur sekalipun. Maka kita bersyukur selalu di tiap nikmat yang kita dapatkan, bersabar di tiap masalah yang kita alami, dan selalu berusaha terbaik dan berserah diri kepada-Nya akan hasil yang akan kita dapat.

Di artikel ini saya hanya membahas hal yang khusus tentang satu fenomena, bahwa banyak pelajar Indonesia kuliah ke eropa tanpa modal cukup untuk menyelesaikan kuliah mereka.

Membangun karir di eropa sudahlah umum kita dengar. Umumnya masyarakat kita berkarir dengan kuliah dahulu di eropa, tapi ada juga yang langsung buka bisnis atau memulai karir tanpa perlu kuliah di eropa terlebih dulu. Eropa adalah mimpi banyak orang, karena kawasan ini terkenal makmur dan maju dalam semua ilmu sains dan teknologi. Karena itu pula, belakangan jumlah pelajar Indonesia yang kuliah Bachelor (S1) ke eropa sangat banyak sekali, berkat promosi banyak agen ataupun lembaga bahasa. 

Sayang beribu sayang, banyak dari pelajar gagal menyelesaikan kuliah S1 mereka. Tak ada data yang pasti tentang jumlah pelajar yqng gagal tersebut, tapi kalau saya bisa beri perkiraan, 5 dari 10 pelajar gagal menyelesaikan kuliah Bachelor mereka di eropa. 

Lalu modal apa yang dibutuhkan pelajar untuk kuliah ke eropa? Inilah 3 modal, yang ketiganya harus dimiliki pelajar, tak dapat tertinggal satupun.

Kemauan belajar dan mental yang kuat

Sumber: https://www.fabhow.com
Sumber: https://www.fabhow.com
Tak hanya kemauan belajar yang kuat, tapi juga usaha dan mental yang kuat. Budaya dan lingkungan eropa jauh berbeda dibanding tanah air. Bahkan ada pelajar cerdas di eropa gagal, karena mental mereka tidak siap terhadap keseharian yang mereka jalani di eropa.

Bagi pelajar yang sudah dari Indonesia malas untuk belajar, tak ada jaminan mereka bakal rajin ketika kuliah di eropa. Hal yang sulit saat kuliah di eropa, selain kuliah itu sendiri, tentu saja lingkungan. Culture schock, kesepian, rindu akan rumah, kendala bahasa, dan banyak hal lain bisa jadi penghambat pelajar untuk fokus ke kuliah mereka.

Tak masalah kalau memang seseorang terlalu lambat dalam belajar atau semacamnya. Tapi banyak pelajar bahkan tidak cukup berusaha. Pada dasarnya, pelajar ini memanglah pelajar malas sejak dari tanah air dulu. Memiliki kesempatan kuliah di eropa bukannya serius menyelesaikan kuliah, banyak dari mereka hanya membuang waktu saja. Main games, jalan-jalan, terlalu banyak nongkrong sesama pelajar tanah air, atau bahkan hanya terlalu malas untuk berkuliah. 

Kemampuan dan bakat

Sumber: https://arskasite.wordpress.com/
Sumber: https://arskasite.wordpress.com/
Hal ini juga modal mutlak yang harus dimiliki pelajar. Orang awam awalnya berpikir bahwa dengan ijazah eropa mereka bakal mudah dapat pekerjaan bagus kelak. Kenyataannya tidaklah begitu. Saya coba jelaskan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun