Mohon tunggu...
Emil Ardiansyah
Emil Ardiansyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Agama Islam

22 Januari 2018   18:16 Diperbarui: 22 Januari 2018   18:23 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixoto.com

Aku mengingat masa mengaji sore di madrasah ibtidaiyah waktu dulu. Bukan nostalgia saja, aku bersyukur sekali pernah belajar di sana. Secara subjektif, itulah pendidikan terpenting untukku. Padahal kalau dibandingkan waktu belajarnya, kecil sekali dibanding sekolah umum. 

Seberapa banyak orang yang menganggap ilmu agama penting untuk mereka dan anaknya?

Jadi seberapa penting belajar agama? Tampaknya tidak perlu diragukan pentingnya. Inilah prioritas, ilmu nomor satu bagi tiap orang, tiap umat beragama, tiap muslim. Inilah ilmu tentang kehidupan, bekal hidup. Bahwa apapun yang kita lalui di dunia ini, tak ada artinya dibanding kehidupan sesudah kita mati. 

Tahulah kita, tak semua orang menganggap ini penting, bahkan sebagian kecil saja. Maka kewajiban sebagian untuk mengingatkan sebagian yang lain. 

Seberapa bagus sistem didik yang kita bangun untuk mengajarkan pelajaran agama?

Begitu banyak kekhawatiran bahwa nilai-nilai agama mulai hilang dari masyarakat. Zaman sudah berubah, adat sudah mulai hilang peran, diganti dengan sistem pemerintahan. Maka orang di pemerintahan  harus melihat masalah ini sebagai hal penting sekali. 

Sistem didik kita sudah baik, sudah mampu mengangkat martabat bangsa lebih baik tapi tentu saja masih belum dari ideal. Maka kita harus rumuskan dulu bagaimana sistem yang ideal itu sebelum menggapainya. 

Penting untuk melihat sesuatu dari fakta dan data. Faktanya 85% penduduk indonesia muslim. Khusus wilayah sumatra bahkan banyak provinsi yang di atas 95%. Tapi apa kabar dengan pendidikan agama islam di sekolah umum. Umumnya hanya 1 kali 1 jam tiap 1 minggu. Jauh sekali dari ideal. 

Aku tidak akan mengambil contoh dari keluarga yang menyekolahkan anaknya di madrasah atau pesantren modern, karena persentase yang belajar di pesantren sedikit dibanding sekolah umum. Kalau kita ingin masyarakat paham agama, kita lihat secara umum. Maka itulah penting sekali pendidikan agama islam di sekolah umum. 

Tentu bakal banyak perdebatan bila porsi PAI ini diperbanyak di sekolah umum, misal karena tidak seluruhnya muslim. Maka hal seperti ini perlulah didiskusikan semua pihak. Sebagian kecil mungkin menentang keras dan membentuk sekolah untuk minoritas yang lain, tapi ini berbahaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun