Mohon tunggu...
Emi  Fatmawati
Emi Fatmawati Mohon Tunggu... Novelis - Emi fatmawati

Emi fatmawati, T20196008, TBI 1, Iain jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teks Orasi, Resurrection of Education Movement!

27 Februari 2020   08:28 Diperbarui: 17 Juni 2021   06:42 10345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teks Orasi, Resurrection of Education Movement! | Kompas

Dua kata untuk perubahan, Dua kata untuk indonesia, Hidup mahasiswa, Hidup mahasiswa..

Tahun 1928, terdapat satu label kelahiran bangsa indonesia yang kita kenal momen itu dengan sumpah pemuda

Tahun 1945, golongan muda bertikai dengan golongan tua. Bung karno diculik oleh gerombolan mahasiswa untuk kemudian secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan indonesia.

Tahun 1960 an, mhasiswa dihadapkan dengan situasi dan kondisi dzolim.mahasiswa membuktikan kekuatanya, kemudian soekarno dilengserkan.

Baca juga: Orasi Kebangsaan (1) #MDAndrean

Tahun 1988, lagi lagi mahasiswa dihadapkan dengan situasi yang amat dzalim,. Dan lagi lagi mahasiswa membuktikan kekuatannya, kemudian soeharto dilengserkan dari jabatanya.

Kini,  tahun 2000 an kita dihadapkan dengan era reformasi dimna setiap mahasiswa harus mengindahkan perubahan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa ke arah yang gemilang.

Bahwa apa yang kita cita-citakan kedepan
Harus bermuara pada kepentingan rakyat
Mahasiswa sebagai agen of change.
Mahasiswa sebagai agen of control
Mahasiswa sebagai agen of analysis

Senada dengan itu muncullah tanggung jawab besar yang harus kita selesaikan yaitu " resurrection of education movement"(kebangkitan gerakan pendidikan)

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

Karena pendidikan adalah tonggak kemajuan bangsa.

Tapi, hingga detik ini apakah visi misi pendidikan di bumi pertiwi ini telah terealisasi? Tidak saudara!! Pendidikan adalah hak seluruh rakyat indonesia demi mencerdaskan kehidupan bangsa tapi Lihat berapa banyak anak-anak diluar sana yg tak mampu mengenyam bangku sekolahan karena mahalnya biaya pendidikan,

Baca juga: Merinding Orasi Politik Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey

Berapa banyak mahasiswa diantara kita yang harus membagi  waktu antara kuliah dan bekerja karena biaya UKT yang tak sesuai dengan finansial, berapa banyak yang mampu mengenyam dunia pendidikan tapi tak berhasil dicetak,bukan melahirkan intelektual terpelajar tapi justru menghasilkan intelektual kurang ajar. Berapa banyak pendidik yang memanipulasi nilai dan menyewa sarana prasana hanya demi akreditasi semata. 

Bukan lagi kualitas yang di nomor satukan tapi, image yang dikedepankan. Wacana hanya sebuah wacana, kian hari Masalah pendidikan  semakin menjadi-jadi. Beberapa hari yang lalu saya mendapat kabar dari stasiun televisi bahwa di ntt tepatnya dikecamatan rote barat daya ada seorang kkak beradik yang terpaksa tidak sekolah karena seragamnya yang robek. Belum lagi 4 orang bocah yg rela berjualan demi bisa sekolah.. atau seorang anak SMA yg rela berjualan tisu demi sesuap nasi.,dan masih bnyak lagi potret keterpurukan pendidikan.

Ketika pendidikan di Indonesia dianggap sebelah mata , kebobrokan moral, pelajar yang brutal, politisasi dan komersialisasi yang semakin kental , guru mencabuli siswa,  korupsi dimna-mna , belajar pun tak tau entah kemana.. Inikah potret pendidikan Indonesia..? Lalu, Apakah dengan kondisi demikian pendidkan akan maju..? Apakah harapan itu masih ada..?

HARAPAN ITU MASIH ADA SAUDARA..!!

Sebagai agen of change, Ini saatnya kita memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan pendidikan dan sosial di masyarakat. Ini saatnya mengoptimalkan potensi yang kita miliki sebagai kebutuhan pribadi dan masyarakat. 

Jika pemerintah tak mampu mengatasi mahalnya pendidikan, Ini saatnya menyalurkan sedikit ilmu kita untuk mereka yg tak mengenyam pendidikan tanpa harus dipungut biaya. Ini saatnya menyalurkan kreatifitas kita sebagai keterampilan mereka., ini saatnya kita membangun taman baca demi masa depan anak bangsa..

Baca juga: Orasi dan Narasi Ketakutan serta Serba Mahal

Jika kita adalah orang yang mampu ini saatnya mengasah hati untuk sedikit meringankan finansial mereka dengan menyalurkan donasi. Karena mahasiswa yang sudah mapan dalam berpikir adalah mahasiswa yang tidak sekedar memikirkan kepentingan akademis semata, namun jauh tersirat dalam benaknya tentang arti dari kualitas hidupnya sebagai pribadi yang mampu mengabdi terhadap masyarakat. Sebagai pribadi yang mampu melihat permasalahan disekitarnya dan menjadi bagian dari penyelesaianya.

sebelum saya akhiri mari Kepalkan tangan kiri dan angkat ke atas sebagai symbol perlawanan
Ikuti kata-kata saya. :
Kami mahasiswa indonesia bersumpah
Bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa indonesia bersumpah
Berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami mahasiswa indonesia bersumpah
Berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan..
Hiduup mahasiswa..!!
Hidup rakyat.  !!
Hidup demokrasi..!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun