Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang filsafat berkaitan dengan pengertian, aliran-aliran dalam filsafat dan tokoh-tokoh beserta pemikirannya.
Pengertian Filsafat
      Filsafat dapat diartikan sebagai suatu
    ilmu yang memikirkan segala sesuatu
    dengan kritis, radikal, dan sistematis.
    Dalam berfikir tentang suatu hal
    tersebut menggunakan metode, logika,
    dan sistem untuk mengkaji masalah
    umum dan mendasar mengenai
    berbagai persoalan.
      Secara bahasa Filsafat berasal dari. Â
    bahasa yunani yaitu, philosophia terdiri
    atas philo yang artinya cinta dan sophia
    yang berarti kebijakan yang berarti
    pandai.
Objek Kajian Filsafat
    Filsafat ini berfikir atau mengkaji segala
    sesuatu yang ada dan yang mungkin
    ada (thinkable). Ada 2 objek yg dikaji
    filsafat :
Objek Material yaitu segala hal ataupun benda yang diamati dan dikaji secara mendalam serta bersifat umum.
Objek formal yaitu berkaitan dengan sudut pandang dimana benda itu diamati dan dikaji hingga mencapai hakikat yang mendalam. Objek formal ini mengkaji benda yang bersifat spesifik akan tetapi dikaji secara universal.
Karakter Berfikir Filsafat
Universal atau menyeluruh, maksudnya adalah memiliki pandangan yang luas karna tidak melihat dari satu sudut pandang.
Fundamental atau mendasar, maksudnya buah pemikiran merupakan hasil yang mendasar atau esensial dari objek yang dipelajari sehingga dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang ke ilmuan.
Spekulatif, yaitu berfikir kedepan artinya, hasil pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar pemikiran selanjutnya yang bertujuan untuk menjelajah pengetahuan baru.
Sebab-sebab munculnya filsafat
Adanya dongeng yang dan takhayul. Bagi orang yang tidak mudah percaya begitu saja dengan dongeng maupun takhayu mereka akan mencari rasionalitas tentang dongeng tersebut.
Keindahan alam beserta isinya. Â Â Â Adanya alam tersebut menimbulkan rasa keingin tahuan mengenai rahasia alam yang memunculkan rumusan-rumusan pertanyaan seputar alam tersebut.
ONTOLOGi
    Yaitu memikirkan suatu objek secara. Â
    mendalan hingga sampai pada hakikatx.
    Itulah sebabnya mengapa Ontologi ini
    disebut dengan teori hakikat. Hakikat itu
    sendiri memiliki arti realitas yaitu
    kenyataan yang ada. Bukan yang
    sementara ada ataupun keadaan yang.
    menipu.
Aliran-aliran Antologi
Monoisme, yaitu aliran yang beranggapan bahwa yang menjadi sumber dasar ialah hakikat suatu benda itu hanya ada satu dan tidak mungkin terdiri dari dua hakikat.
Dualisme, yaitu aliran yang beranggapan bahwa yang menjadi sumber dasar ialah hakikat suatu benda itu ada 2 yakni, material dan immaterial, rohani dan jasmani.
Materialisme, yaitu aliran yang menyatakan bahwa hakikat suatu benda adalah materi yakni, benda itu sendiri. Contohnya : hakikat manusia adalah tubuh manusia itu sendiri, meskipun didalam tubuh tersebut juga terdapat roh.
Idealisme, berasal dari kata "idea" yang artinya sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini mengunggulkan rohani berbanding terbalik dengan materialisme yang mengunggulkan jasmani. Oleh karna itu untuk menentukan sesuatu itu baik atau tidak jangan hanya dilihat dari sebab dan musababnya akan tetapi juga harus didasarkan pada prinsip kerohanian (idea) yang lebih tinggi. Contohnya : hakikat manusia adalah roh.
Pluralisme, aliran yang menganggap bahwa realita atau adanya alam ini terdiri dari berbagai substansi.
Realisme, yaitu sesuatu yang dikatakan benar jika memang real dan secara nyata memang ada.
Agnostisisme, Aliran yang berpendapat bahwa manusia tidak dapat mengetahui hakikat benda.
Nihilisme, aliran yang beranggapan bahwa manusia itu butuh pada pegangan. Dan secara tidak langsung manusia itu akan selalu mencari pegangan bagi dirinya.
Eksistensitisme, yaitu tradisi pemikiran filsafat yang bermula dari subjek manusia.
EPISTEMOLOGI
    Sumber pengetahuan yang membahas
    tentang bagaimana cara memperoleh
    pengetahuan tersebut. Pengetahuan ini
    dapat diartikan penarikan kesimpulan
    dari suatu kebenaran. Epistemologi ini
    berasal dari kata yunani yaitu, epitesme
    yang artinya pengetahuan dan logos
    yang berarti teori. Ada beberapa aliran
    yang membicarakan tentang cara-cara. Â
    dan alat-alat yang digunakan manusia Â
    untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
Empirisme
    Aliran ini beranggapan bahwa manusia
    mendapatkan pengetahuan melalui
    pengalamannya. Jadi pengalaman disini
    sebagai cara dan alat memperoleh
    pengetahuan.
    Bapak aliran ini pada zaman modern
    adalah John Lock yang mengemukakan
    teori tabula rasa. Teori ini menyimpulkan
    bahwa " pengalaman indera itulah
    sumber pengetahuan yang benar "
2. Â Â Rasionalisme
     Aliran ini menyatakan bahwa akal
     adalah dasar atau sumber kepastian
     pengetahuan jadi, pengetahuan yang
     benar dapat diperoleh dan diukur
     dengan akal.
     Bapak aliran ini adalah Rene Descartes,
     akan tetapi jauh sebelum itu
     orang-orang yunani kuno telah meyakini
     bahwa akal adalah alat dalam
     memperoleh pengetahuan yang benar.
     Aristoteles adalah salah satu tokoh
     yang meyakini akal sebagai
     pengetahuan pada masa yunani kuno.
3. Â Â Â Positivisme
     Aliran ini dibentuk untuk
     menyempurnakan empirisme dan
     rasionalisme. Dengan menambahkan
     eksperimen dan ukuran-ukuran. Jadi,
     aliran ini mengemukakan bahwa
     kebenaran dapat diperoleh dengan
     akal, diikuti dengan bukti empiris yang
     terukur. Kata "terukur" inilah yang
     menjadi sumbangan positivisme.
     Tokoh aliran ini adalah August Compte
     yang merupakan penganut Empirisme.
     Ia berpendapat bahwa indera itu amat
     penting dan memperoleh pengetahuan
     tetapi juga harus dipertajam dengan
     alat dan diperkuat dengan eksperimen.
Aksiologi berasal dari bahasa yunani yaitu aksios yang artinya sesuai atau wajar dan logos yang artinya ilmu. Berati bisa di definisikan sebagai suatu nilai yang mempelajari bagaimana seseorang menggunakan Ilmunya sesuai dengan Ilmu yang diperolehnya sehingga dapat digunakan sebagai standart untuk menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk. Aksiologi ini memiliki dua nilai yaitu:
Nilai etika
    Nilai etika ini bertujuan agar manusia     Â
    mampu mempertanggung jawabkan apa
    yang dia lakukan. Dalam hal ini Agama
    Menjadi parameter atau tolak ukur Â
    apakah sesuatu itu dapat dikatakan baik
    atau tidak.
2. Â Â Nilai estetika
    Merupakan keseimbangan antara
    moralitas dengan keindahan.
Pragmatisme berasal dari bahasa yunani yang artinya cakap dan berpengalaman. Dapat diartikan sebagai Aliran yang beranggapan bahwa sesuatu itu dikatakan benar apabila bermanfaat bagi kehidupan nyata, Â baik bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karna itu, Â penting berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu berdasarkan asas kemanfaatan karna ukuran baik tidaknya sesuatu dilihat dari kemanfaatannya.
Intuisionisme merupakan kemampuan memahami sesuatu yang datang secara tiba-tiba dan bersifat subjektif. Aliran ini berkaitan dengan rasa masing-masing individu.
Hedonisme yaitu aliran yang beranggapan bahwa nilai yang paling tinggi adalah kenikmatan dunia. Dalam kasus ini lebih mengutamakan kesenangan diri sendiri. Akibatnya, banyak yang meninggalkan agama karna aliran ini tidak dapat ditinjau dari segi agama.
Tokoh dan Karakteristik serta pemikiran filsafat.
Thales (625-545 SM)
     Mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula,  sifat dasar, dan struktur komposisi alam semesta, yang menurutnya kesemuanya itu berasal dari dasar kormis.
2. Â Â Â Anaximandros (640-546 SM)
     Orang pertama yang mengarang suatu traktat kesusasteraan yunani dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi, jadi dia merupakan orang pertama yang membuat peta bumi. Salah satu buah pemikirannya yaitu tentang asas pertama alam semesta.
3. Â Â Â Plato
     Menyatakan bahwa filsafat ialah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran asli.
4. Â Â Â Aristoteles
     Mengemukakan Pengetahuan yang meliputi kebenaran yang tergabung didalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika.
5. Â Â Â Al-Farabi
     Mengemukakan pengetahuan tentang wujud alam dan bagaimana hakikat yang sebenarnya.
6. Â Â Â Phytagoras
     Mengemukakan bahwa manusia yang paling tinggi nilainya ialah manusia pecinta kebijaksanaan. Sedangkan yang dimaksud wisdom menurutnya adalah kegiatan melakukan perenungan tentang tuhan. Dalam hal ini ia membagi kualitas manusia menjadi 3 tingkatan : lovers of wisdom, lovers of success, lovers of pleasure.
5. Â Â Â Immanuel kant
      Filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan yang didalamnya tercakup 4 persoalan :
Apa yang dapat diketahui?
Apa yang seharusnya diketahui?
Sampai dimana harapan kita?
Apa itu manusia?
    Jawaban dari masing-masing pertanyaan itu adalah metafisika, etika, agama, antropologi.
6. Â Â Mulder
     Mengemukakan filsafat sebagai pemikiran teoritis tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan.
Demikianlah penjelasan dari saya semoga dapat bermanfaat.