Ketika kamu menangis, kamu akan biasanya mengeluarkan air mata. Namun ada kejadian abnormal, seorang guru TK di Brazil (Taman Kanak-Kanak) Laura Ponce (35 tahun) ketika menangis mengeluarkan plak putih. Ini sangat mengejutkan hingga diberitakan bahwa plak itu adalah kristal (solid crystal). Apakah benar plak putih tersebut merupakan kristal. Mungkin kamu akan mengatakan tidak karena alasan tertentu, atau karena alasan strukturnya seperti kaca, memantulkan cahaya dan sangat menarik. Apakah hanya demikian sehingga suatu struktur dikatakan sebagai kristal?
Keabnormalan yang dialami Laura Ponce ini berlangsung hingga 20 tahun lamanya. Plak tersebut membuat membran mata terlihat tebal, awalnya berstruktur lunak tapi kemudian menjadi keras. Akan sangat menyakitkan ketika struktur itu mengeras. Dokter Raul Goncalves dari Rumah Sakit de Olhos de Bauru (Brazil) yang telah bekerja selama 25 tahun mengakui bahwa ia belum menemukan literatur medis tentang kondisi yang dialami Laura Ponce. Raul berhipotesis setelah rangkaian uji pendahuluan, bahwa mata yang memproduksi protein keratin yang berlebihan dapat membentuk plak putih.
Nah kembali ke pertanyaan. Apakah benar plak putih itu disebut solid crystal?
Oxtoby et al (2003:175-180) dalam bukunya, Prinsip-Prinsip Kimia Modern menggolongkan kristal berdasarkan susunan partikelnya, partikel penyusunan dan interaksi pengikatan partikelnya.
Pertama, kristal molekul. Ia terbentuk bukan dari suatu jenis ikatan kimia antara atom tapi dari interaksi lemahnya. Contoh kristal iodin. Kedua, kristal ionik. Ia terbentuk karena gaya tarik menarik anatra ion bermuatan positif dengan negatif. Contohnya kristal NaCl. Ketiga, kristal logam, merupakan krsital dengan kisi yang terbangun dari atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Contoh kristal natrium. Keempat, kristal kovalen. Ia terbentuk dari atom-atom yang dihubungkan oleh ikatan kovalen (pemakaian elektron secara bersama), bukan oleh tarikan elektrostatik ion-ion atau ‘lem’ elektron valensi dalam logam. Contoh intan dan silikon dioksida.
Oxtoby et al (2003:176) saat menjelaskan tentang kristal molekul, menyatakan jika protein dan makromolekul lain diperoleh dalam keadaan kristalin, strukturnya dapat ditentukan dengan difraksi sinar-X. Nah, dapat disimpulkan bahwa hipotesis Raul mungkin saja benar. Plak putih terbentuk karena mata memproduksi protein keratin yang berlebihan. Dengan kata lain, plak putih tersebut mungkin saja adalah kristal molekul.
Â
Bacaan lanjutan
Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti. Edisi Ketiga Jilid 1. Terjemahan oleh M.A. Martoprawiro et al. Erlangga. Jakarta.
Oxtoby, Gillis, dan Nachtrieb. 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi Keempat Jilid 2. Terjemahan oleh S.S. Achmadi. Erlangga. Jakarta.
Â
