Mohon tunggu...
Muhammad Fajar
Muhammad Fajar Mohon Tunggu... -

seorang blogger yang ingin membagikan pengalaman dan ilmu yang ditemui sehari-hari di ranah online

Selanjutnya

Tutup

Nature

Yuk, Ikut Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik!

28 Januari 2011   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Benda apa yang paling akrab dengan kehidupan kita, khususnya ketika berbelanja? Ya kantong plastik. Penggunaan kantong plastik ini sangat banyak terlihat di kehidupan kita, mulai dari belanja sayur di pagi hari, belanja makanan di restoran atau pedagang keliling, belanja di toko kelontong atau supermarket, beli buku sampulnya plastik, hingga belanja di pertokoan di mall-mall. Mengapa kantong plastik sangat dekat dengan kita? karena benda ini merupakan benda yang paling simple dan praktis dalam menyimpan, dapat digunakan dimana-mana selain murah dan juga dapat langsung dibuang ketika tidak terpakai lagi. Namun sadarkah kita ketika kantong plastik yang hanya digunakan sekitar 10-15 menit membutuhkan waktu sekitar 500-1000 tahun untuk diuraikan.

Pemakaian plastik memang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari apalagi dengan harganya yang murah bahkan didapat dengan gratis ketika kita berbelanja, sehingga plastik menjadi sampah yang paling banyak dihasilkan oleh kita dalam sehari. Menurut riset yang diadakan oleh Worldwatch Institute diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Sudah bisa dibayangkan berapa besar kerusakan alam dan polusi yang bakal dihadapi akibat pemakaian kantong plastik yang berlebihan. Ketika saya datang ke Pesta Blogger 2010 kemarin, teringat ada badut yang mengenakan pakaian penuh dengan sampah plastik dan dia memegang spanduk untuk mengajak kita mengurangi sampah plastik. Hal ini merupakan gambaran dari bumi kita yang telah berteriak karena sebagian besar tubuhnya telah dipenuhi oleh sampah-sampah plastik yang kita hasilkan.

Kantong plastik sebagai sumber utama dari pencemaran sampah plastik memang tidak dapat kita tinggalkan, bahkan konsumsi terhadap plastik ini sudah masuk dalam tahap mengerikan, namun kita bisa melakukan berbagai hal untuk mengurangi pemakaian kantong plastik tersebut dalam upaya mencegah pencemaran dari sampah plastik pada lingkungan. Hal kecil yang dapat kita lakukan diantaranya:

- Menggunakan tas permanen atau tas belanja sendiri ketika sedang berbelanja ke pasar sehingga tidak memerlukan kantong plastik lagi sebagai media penyimpanan.

- Jika tidak memiliki tas belanja bisa menggunakan kantong plastik sendiri yang dibawa dari rumah sehingga kita dapat mengurangi pemakaian plastik.

- Memilah sampah yang akan kita buang antara yang organik dan non-organik berupa plastik agar mempermudah pengolahan sampahnya nanti.

- Membawa botol minuman sendiri sehingga tidak perlu untuk membeli botol air minum sekali pakai.

- Membawa tempat makanan sendiri seperti piring dan mangkok ketika akan membeli makanan untuk mengurangi pemakaian plastik.

- Jika ke toko buku minta saja kepada kasirnya untuk tidak membungkus buku dengan plastik karena kita bisa membawanya atau memasukkan ke dalam tas.

- Jika membeli barang yang sedikit misalnya permen atau es krim, kita bisa minta ke penjualnya untuk tidak membungkus lagi dengan plastik.

Selain dari masyarakat pemerintah juga bisa menerbitkan suatu peraturan atau regulasi agar pengelola pusat perbelanjaan tidak menyediakan kantong plastik secara gratis. Sehingga konsumen akan tergerak untuk menyiapkan tas belanja sendiri atau memanfaatkan kembali kantong plastik yang pernah dipakai karena untuk mendapatkan kantong plastik baru harus mengeluarkan uang untuk membayarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun