Masalah sampah merupakan masalah krusial yang dialami oleh masyarakat Desa Nengkelan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Tidak adanya tempat pembuangan akhir, membuat masyarakat terbiasa membakar sampah rumah tangga di area terbuka. Hal tersebut menyebabkan polusi udara yang berakibat buruk bagi kesehatan pernapasan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor mengadakan sosialisasi pembuatan ecobrick sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Nengkelan tentang pengelolaan sampah plastik.
Ecobrick merupakan salah satu solusi mengurangi sampah plastik dengan cara memasukkan sampah plastik kedalam botol plastik. Proses tersebut dilakukan dengan mendorong plastik didalam botol menggunakan stik kayu sampai sampah tersebut menjadi padat dan kokoh seperti bata. Alhasil, ecobrick tersebut dapat dijadikan berbagai kerajinan, ataupun bahan bangunan untuk membuat kursi, meja ataupun rumah.
Sosialisasi pembuatan ecobrick dilaksanakan di rumah Ketua RW 8, dengan sasaran masyarakat RW 8 Desa Nengkelan. Sosialisasi dilakukan dua kali, yaitu pada tanggal 15 Juli 2022 dan 22 Juli 2022.Â
Pada pertemuan pertama, materi disampaikan oleh Naflah Khalisah, mahasiswa Teknologi Industri Pertanian. Materi yang disampaikan terdiri dari jenis-jenis sampah, cara pemilahan sampah, cara rumah tangga Indonesia memperlakukan sampah, bahaya membakar sampah, serta solusi dalam mengurangi sampah plastik, sedangkan pertemuan kedua merupakan agenda praktek pembuatan ecobrick dengan didampingi oleh seluruh mahasiswa KKN-T Institut Pertanian Bogor. Pertemuan ini pun dihadiri oleh Sekretaris Desa Nengkelan Bapak M. Nurdin  dan Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Nengkelan Bapak Yudi Arif.Â
Melalui kuisioner, hasil dari sosialisasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengolahan sampah plastik. Selain sosialisasi, kelompok kami pun membuat poster mengenai cara pembuatan ecobrick dan contoh ecobrick yang sudah jadi untuk menjadi acuan bagi masyarakat RW 8 Desa Nengkelan.
