Mohon tunggu...
Mabate Wae
Mabate Wae Mohon Tunggu... profesional -

senior citizen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikutan Jahil Agh........

11 November 2015   14:40 Diperbarui: 11 November 2015   16:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikutan Usil bin Jahil Bentar Yaa?

Tulisan ini kucoba tampil kemarin malam, namun entah sedang ada perbaikan jalan atau perawatan jalan, sehingga beberapa komenkupun tak berhasil tampil, apalagi muncul. Duh, sedih amat, namun beruntung hujan lebat cukup lama membasahi kebun, paling tidak menggusur jentik jentik nyamuk, sehingga malam ini aman tenteram dari serbuan lasekar nyamuk. Ga nyambung blassss, hanya statistik kebetulan saja othak athik gathuk momennya..

Selanjutnya,

Jedah lama aku tak menulis di lapak Kompasiana. Mabuk berseliweran surat cinta, dan maklumat penikmat adu jangkrik
Lebih banyak terbengong bengong dan kebingungan, memang banyak topik, tapi satu kelir, agaknya sedang pesta pibu entah dari perguruan silat hoasan, sowlimpay ataupun gobipay. Bahkan ada kesibukan apa pula, bahkan ada pibu dari perguruan dunia sebelah baratpun sampai ikut pesta pibu akhir tahun ini.

Apalagi tetangga rumah gedebag gedebug di depan rumah, kadang auw, kadang oghh, tak jarang yess yesss, eh baru baru ini,...malah teriak teriak...maling maling. Ya sudahlah ikut buka jendela melongok dan ikut celoteh ke mereka, ngono yo ngono, tapi ajo ngono. O ladalah, malah aku kena semprot dan di omelin. Maksud baik tak selalu berakhir baik. Sekedar gumun, ada tetangga kebrebekan, kegaduhan. Mana ada bayi baru lahir lagi, eh tuyul membelah diri, apa boleh buat, klo ribut lagi tak panggil foolisie hutan, bukan deng fulisie susila....kebanyakan agh egh ugh sigh.

Lah, sahibul hikayat sebelumnya, para sibuk pibu silat lidah, dan silang sengketa antar ahli anti perkeliruan duit kas negara alias anti koropsi, merembet ke Kompasianer emak emak dan jawara pibu silat kata Kompasianaer papan atas. Entahlah, buntut akhirnya berakhir cipika cipiki atau masing masing malah melenggang pulang keperguruan masing masing, siap siap pibu tarung balik berebut peringkat atas pucuk pinang tahun depan. Pokoknya sekarang kemarau selesai, dan hujan mulai turun.

Belum pula tamat kisah tarung antar migran pemburu kepeng, merebak tarung gebrak sarang ular di belantara kaca listrik, tanpa permisi lurus dengan jurus gebyah uyah, eh ladalah muncul kisah cipika cipiki antara dua insan dari tanah seberang beromantika ala romeo juliet, satu dengan gaya viking dan satu lagi bergaya padang perburuan abadi gurun . Masalahnya bukan masalah sepele, lantaran di awali towal towel, lalu beranjak ke silat melilit dan jurus membokong terus, akhirnya dendam kesumat masalah panjat pinang, lalu menanjak ke syahwat bertahta ke puncak gunung Thaysan.

Mulai phibu dengan jurus kata sendirian, lalu kerubutan sodara perguruan ikut, di kata katain perguruan "jurus keroyokan mafioso", langsung di balas "jurus tuyul". Belakangan ini diperkenalkan lagi dengan istilah "jurus laskar langit", ada tapi seolah tiada mirip aji rahwana bisa muncul dengan seribu kepala jika meradang sampai puncak.

Busyet, guwa ketularan kemrungsung, ikut kena kepret sembelit, ikut gerah rebutan lereng gunung Thaysan, yang malah lebih banyak gadis dusunnya, jualan indomie, kopi pait, pemetik teh, bukan jay hwa cat lho....amit amit deh.

Ngomong gak keruan begini, gak mutu, itung itung kemrungsung melepas kulit ganti kulit karena gerah menonton phibu gedebag gedebug, hanya lantaran, apa lu liat liat guwe? Urusan die die, elu elu, eh gwa kudu nonton, padahal channelnya cuma satu satunya, saluran kompasiana. Untungnya sandal kulepas di depan pintu, selamet!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun