Mohon tunggu...
Embah Minton
Embah Minton Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan

Membaca, merenung, kemudian menulis ...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Generasi Punya Malu

31 Oktober 2020   06:26 Diperbarui: 31 Oktober 2020   09:32 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pexels.com/id-id/@diohasbi -- diedit penulis

Tidak ada sesuatu yang kebetulan. Juga sejarah perjuangan nan inspiratif itu.

Jauh, licin, berliku dan terjalnya pematang dan jalan; curamnya jurang dan tebing; tingginya gunung dan bukit; dalamnya sungai, danau, laut; juga tajamnya peluru, sangkur dan bayonet. Tidak ciutkan hati mereka. 

Mereka datang bertemu, berkumpul, berhimpun. Bukan sekedar berkerumun. Berbicara, berdialog, berargumen, adu pendapat. Bukan sebatas ngerumpi.

Semangat persatuan lumatkan ego dan perbedaan. Lahirkan pengakuan akan kesamaan. Jadi energi dahsyat siap patahkan belenggu kebebasan. Tercium wangi Kemerdekaan.

Tujuh puluh lima tahun sudah Indonesia Merdeka.

Kini,  terlihat guratan-guratan. Bukan butiran debu berjajar nan rapi. Tapi, retak menanti belah. Amat menyedihkan.

Wahai pemuda milenial, ibu pertiwi bertanya, dimana posisimu? Pembawa patri atau martil atau hanya termangu.

Jadilah generasi punya malu. Malu pada dirimu, pada sejarah, dan pada masa depan. Ukirlah indahnya histori itu sekarang. Bukan nanti.

Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Antapani Kidul, 28 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun