Setiap anak pasti mengharapkan kehadiran sosok orangtua pada setiap masa perkembangannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendampingan orangtua merupakan salah satu hal terpenting agar aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik sang buah hati dapat berkembang dengan optimal. Sang buah hati tentunya membutuhkan perhatian lebih terutama pada awal masuk sekolah karena dapat disebut sebagai masa peralihan dari bermain menuju belajar. Hal ini membuat anak membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian yang tentunya merupakan salah satu proses menuju kebiasaan baru sebagai seorang siswa.Â
Salah satu permasalahan yang sedang terjadi pada saat ini adalah penyesuaian proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang harus diaplikasikan karena adanya pandemi covid-19 yang belum juga usai. Guru dan juga orangtua diharuskan untuk lebih ekstra bekerjasama dalam melakukan pendampingan dan pengajaran terhadap anak. Pembelajaran jarak jauh merupakan PR bersama antara tenaga pendidik dan juga orangtua sebagai penyelenggara kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut dengan PJJ merupakan sebuah metode belajar yang dilakukan dari rumah masing-masing siswa secara daring. Hal inilah yang menjadi sebab mengapa perlu adanya penyesuaian pada kegiatan pembelajaran.Â
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pernah menyebutkan bahwa usia ideal anak untuk mengakses gadget minimal adalah 13 tahun. Sedangkan, usia minimal anak untuk memasuki sekolah dasar adalah ketika mereka telah berusia 7 tahun. Sedikitnya, sang buah hati masih memerlukan waktu kurang lebih 6 tahun lamanya untuk dapat mengakses gadget sendiri selama pembelajaran daring yang dilakukan dari rumah masing-masing.Â
Kemajuan teknologi ibarat air yang dapat menjadi kebutuhan penting untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan, salah satunya yaitu sebagai solusi selama masa pandemi ini yang mengharuskan hampir seluruh bidang mulai dari pendidikan hingga ekonomi untuk lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi. Namun, teknologi juga dapat menjadi sebuah bencana bagi beberapa generasi kedepan terutama anak-anak jika tidak digunakan dengan bijak. Hal inilah yang mendorong orangtua untuk menjadi sosok pertama yang dapat mendampingi sang buah hati selama masa pembelajaran agar metode belajar dari rumah dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirancang pun dapat tercapai dengan baik.