Mohon tunggu...
M. Aminulloh RZ
M. Aminulloh RZ Mohon Tunggu... Guru - Hidup Berpetualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik hanya momentum, berbuat baik selamanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebohongan-kebohongan MRS

9 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 10 Desember 2020   09:55 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang bodoh, tidak mungkin menjadi presiden. Sebaliknya, ia mencaci-maki telah dikelabuhi hawa nafsu yang tengah menjangkit dirinya sendiri. Tuduhan sesat kepada Menteri Agama, ia sudah melampaui hak prerogatif Tuhan, sebab tidak ada simbol seseorang sesat atau tidak, kafir atau bukan, masuk surga atau tidak.

Kebohongan-kebohongan yang digandrungi oleh sebagian masyarakat pecinta MRS ini adalah sebuah fitnah, kebohongan yang terus digelorakan sehingga menganggap semua pernyataannya menjadi sebuah kebenaran. MRS terus mengocok emosional masyarakat untuk bertindak anarki dengan buntelan jihad untuk sesuatu yang absurd.

Semenjak kepulangan MRS dari Arab Saudi, kegaduhan terjadi di mana-mana. Selang dua-tiga hari saja, peringatan Maulid Nabi SAW di era pandemi Covid-19 yang sedang mengganas, ia bersama komunitasnya menggelar peringatan, dan pernikahan putrinya. Betul kaum Muslim semua sepakat bahwa mencintai Rasulullah SAW dan bershalawat adalah sesuatu hal yang fundamental dalam Islam. Namun, tidak sepalayaknya berkerumun seperti tidak menghargai semua yang tengah berjuang dalam menghadapi virus mematikan ini.

Apalagi ceramahnya yang dikemas untuk mencaci, memaki, menghinakan perempuan, mendo'akan buruk bagi orang lain, tidak sepatutnya keluar dari mulut pemuka agama yang katanya keturunan Nabi. Sungguh tidaklah pantas seorang habib berbicara kata-kata kotor, apalagi sampai membenarkan pemenggalan.

Seharusnya Maulid Nabi diisi oleh kisah-kisah kelahiran Nabi yang dinantikan, kekuatan moral serta spiritual pribadi Nabi, sisi-sisi mukjizat dan sunah beliau yang membangkitkan rasa cinta umat kepada baginda Nabi. Bukan mengotorinya dengan kata-kata tidak pantas. Bagaimana jika sang anak yang pulang dari Maulid Nabi ditanya orang tuanya, "Ceramah habib apa isinya nak? Ibu mau dengar dong!" Jawab si anak, "Takbir! Penggal wanita jalang itu." Naudzubillah.

Sebagai umat Islam, kita harus jujur, bahwa sebagian penceramah kita banyak melakukan kebohongan-kebohongan yang berujung pada radikalisme mengatasnamakan agama. Aksi-aksi terorisme, diyakini oleh pelaku dan kelompoknya sebagai kebenaran, akibat ceramah-ceramah kebohongan dan tipu muslihat dari pemuka agamanya.

MRS telah mendistorsi Islam dalam kelompoknya. Islam yang seharusnya menjunjung tinggi perdamaian dan kemanusiaan, ia putarbalikkan menjadi ajaran kemarahan, kengerian, dan kemurkaan. Meminjam istilah Oliver Roy (1994), disebut "Islam Politik". Pandangan Roy tersebut sesuai dengan pergerakan FPI selama ini yang meyakini Islam sebagai ideologi politik dan pemberlakuan syariat Islam.

Adapun Muhammad Abid Al-Jabiri lebih memilih menggunakan istilah "ekstremisme Islam", karena menurutnya kelompok ini ditengarai selalu bermusuhan dan berlawanan dengan gerakan Islam "moderat" atau Islam "tengah" dan wasathiyyah al-Islam. (Abdul Jamil Wahab, 2019: 23). Bagaimana tidak, beberapa insiden kekerasan yang melibatkan FPI begitu nyata terlihat dipertontonkan, acap kali semangat toleransi di tengah masyarakat sedang dalam tumbuh baik.

Bahkan baru-baru ini, Laskar FPI DKI terlibat penyerangan mobil polisi di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 50, pada Senin, (07/12/2020). Dampak dari ceramah kebohongan MRS yang dibalut dengan kata jihad, 6 orang Laskar FPI kehilangan nyawa akibat prosedur tetap (protap) kepolisian dalam menghadapi bahaya dan ancaman keselamatan jiwa. Mereka yang berusaha mengganggu stabilitas lokal, nasional, maupun global, memang sudah sepatutnya dicegah agar keamanan dan keselamatan bangsa tetap terjaga. Kematiannya pun sama sekali tidak syahid, berdasarkan pemaparan-pemaparan destruktif di atas.

Peristiwa yang menewaskan 6 orang anggota Laskar FPI DKI itu, semakin mengonfirmasi bahwa dukungan MRS terhadap ISIS dan keterlibatan Munarman dalam baiat ISIS beberapa tahun silam, menjadikan FPI masuk dalam kategori organisasi teroris. Ceramah Gus Dur yang menyebut MRS sebagai teroris lokal dan diamini pula olehnya, menjadi semakin yakin bahwa FPI memang organisasi teroris. Teroris memang memiliki ciri-ciri yang salah satunya menjadikan tentaranya berjihad dan mengorbankan nyawa, dengan iming-iming surgawi. Kebohongan itu pula yang dilakukan oleh MRS.

Perlu adanya tindakan lebih tegas lagi dari pemerintah untuk MRS dan pengikutnya. Semua Langkah komprehensif dan keterlibatan semua pihak, juga dibutuhkan dalam rangka memotong semua variable radikalisme dan kebohongan bermantel agama itu. Kita perlu kritis terhadap pemerintah dalam hal lain yang bernuansa konstruktif, tapi mendukung segala upaya pemberantasan aksi-aksi anarkisme dan terorisme yang merusak sebagai dampak dari kebohongan-kebohongan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang pemuka agama macam MRS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun