Mohon tunggu...
M. Aminulloh RZ
M. Aminulloh RZ Mohon Tunggu... Guru - Hidup Berpetualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik hanya momentum, berbuat baik selamanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Sakinah dalam Khazanah Islam

27 September 2020   10:00 Diperbarui: 27 September 2020   10:29 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatuhnya kafir Quraisy membuat banyak Arab badui turut bergabung bersama iring-iringan Muslimin beriman. Nabi Muhammad SAW memastikan penduduk Makkah, bahwa tidak akan ada pertempuran berdarah dan perampasan barang jarahan. Nabi pun menegaskan, untuk melawan mereka yang kafir, jahat, dan yang telah melakukan intimidasi serta berperilaku keras terhadap orang-orang beriman, harus dibalas dengan kebaikan. Selain itu, Nabi juga menyeru untuk selalu mendoakan kedamaian dan kesejahteraan bagi musuh, dan tentu saja menganjurkan pengampunan. Inilah perilaku Nabi yang mengagumkan. 

Rekonsiliasi yang ditempuh Nabi, dapat mengubah paradigma kaum Quraisy militan dan radikal terhadap Islam, seperti Abu Sufyan dan Khalid bin Walid, pada akhirnya luluh dengan pancaran akhlak Nabi---memeluk Islam. Peristiwa tersebut dikenal dengan Fatkhu Mekkah.

Kita semua adalah umat Nabi Muhammad SAW. Mengapa  sebagian pihak dari kita tidak mengikuti jejaknya? Tidakkah merasa larut dan terharu dengan sifat cucu Shaybah bin Hasyim (Abdul Muthalib) itu berkilau bagai bintang yang jatuh dari langit ketinggian? Akankah kita tetap menolak hal-hal yang dicontohkan Nabi? Banyak kisah yang patut kita teladani bersama sisi perangai Nabi yang memukau kaum kafir Quraisy hingga akhirnya mengikuti ajaran Al-Quran yang indah. Spiritualitas yang dibangun Nabi bukan hanya soal syariat dan ritual peribadatan, akhlak yang paling utama.

Insiden yang dialami oleh Syekh Ali Jaber pada minggu (13/9/2020) di Lampung, telah mengingatkan kita semua perihal ajaran Nabi yang sesungguhnya. Dengan memaafkan pelaku penusukan, Syekh Ali Jaber memberikan ajaran dakwah Islam yang sebenarnya kepada khalayak. Bahkan tidak menghendaki kasusnya diseret ke wilayah politik. Pengaruh pemberian maaf sangat dibutuhkan tanpa kepentingan politis apapun dalam masa sekarang ini untuk dijadikan sebagai tradisi keagamaan yang akan dihormati sepanjang masa, sebagaimana Nabi Muhammad SAW dengan budi pekertinya.

Ironisnya, sebagian orang yang mengaku beriman, justru menyeret insiden tersebut ke arena politik, dengan isu yang sudah usang. Dia yang mengaku ulama, sama sekali jauh dari cerminan Islam dan Rasul dengan provokasinya yang tidak bermutu. Mereka membuka wacana pemecahbelahan dan rivalitas masa lampau, antara Islam dan hantu PKI. Jika saja mereka sedikit mendapat hidayah dari Allah SWT dengan sedikit membaca karakter Nabi, mereka juga akan memaafkan. Karena memaafkan adalah obat penawar paling mujarab terhadap tindakan-tindakan keji di masa lalu. 

Selain itu, memaafkan juga dapat menghapus stigma dan propaganda, provokasi, dan menyiram api kobaran suhu panas politik. Lebih dari itu, memaafkan juga dapat mengubah hubungan-hubungan sosial yang kembali suci. Menatap masa depan dalam lingkaran perdamaian yang indah.

Karena itu, mari bercermin sekaligus merevitalisasi laku lampah kita semua, tak terkecuali diri penulis agar senantiasa meneladani jalan yang ditempuh Nabi, dalam menjalani kehidupan sehingga dapat meningkatkan kualitas keimanan, demi terwujudnya perangai Islam yang sejati. Perdamaian tak akan terwujud tanpa adanya saling memaafkan, sadar dan ikhlas dalam menerima segala perbedaan manusia, dalam rangka membangun kehidupan bersama yang sakinah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun