Mohon tunggu...
Elza Rikaz Istifa
Elza Rikaz Istifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis untuk sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Bertahan SDN Pasirwaru di Era Pandemi

20 September 2021   20:23 Diperbarui: 20 September 2021   20:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan bertahan di tengah keadaan yang tidak menguntungkan. Sayangnya, tidak setiap manusia memanfaatkannya dengan baik. 

Berbeda dengan tenaga pendidik di SDN Pasirwaru yang telah begitu hebat dalam menerima perubahan dan menganggapnya sebagai sebuah kesempatan. Hal tersebutlah yang akan selalu terkenang di hati kami, alumni kampus mengajar 1.

Dunia mengalami berbagai pembaharuan dan percepatan dikarenakan suatu hal yang tidak menguntungkan, yang membuat setiap manusia terpaksa melakukan perubahan dari kebiasaan yang selama ini mereka jalankan. 

Banyak lembaga yang menciptakan inovasi untuk membantu sesama bertahan di tengah keadaan yang sulit. Salah satunya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) yang meluncurkan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 dalam membantu pendidikan di SD yang berlokasi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). 

SDN Pasirwaru menjadi satu dari sekian banyak SD yang terpilih untuk dibantu oleh kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 ini. Sebuah SD yang terletak di Kp. Pasirwaru Desa Mekarjaya Kec. Banjaran Kab. Bandung Jawa Barat. 

Setelah melakukan konformasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dan Korwil Banjaran, mahasiswa yang ditugaskan di SDN Pasirwaru langsung menuju lokasi SD tersebut. Mahasiswa diterima dengan baik oleh pihak sekolah. 

Sesuai dengan tujuan kegiatan kampus mengajar angkatan 1 ini yaitu bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi lalu membantu pembelajaran di masa pandemi terutama pada Sekolah Dasar (SD) yang berada di daerah 3T, mahasiswapun melakukan kegiatan diskusi dengan pihak sekolah  terkait hambatan yang terjadi selama pembelajaran daring. 

Dan mahasiswa mendapati bahwa pembelajaran daring di SD ini dirasa sulit untuk dilakukan, mengingat letak sekolah yang masih sulit mendapatkan sinyal, ketidakmerataan kepemilikan gawai untuk mendukung pembelajaran daring, serta ketidaktentuan kurikulum pembelajaran di awal masa pandemi yang membuat guru kebingungan melaksanakan pembelajaran. 

Selain itu, kurangnya pengetahuan para guru terhadap moda pembelajaran daring dan kurangnya pengawasan guru terhadap perkembangan belajar para peserta didik yang melakukan pembelajaran di rumahnya masing-masing yang menjadi satu masalah yang dihadapi oleh SDN Pasirwaru ini.

Selain penguatan pembelajaran, kampus mengajar angkatan 1 juga membantu dari segi adaptasi teknologi  dan membantu administrasi sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun