"nak, kalau sudah selesai bermain diberesin ya" kata mama, "iya ma" jawab anak tersebut. Ketika mama kembali ke tempat anak tersebut, mama merasa geram karena mama mendapati mainan yang berantakan tanpa ada yang memainkannya. Entah anak tersebut menghilang kemana. Yang pasti mama merasa geram karena perintah mama yang tidak dilaksanakan. Ketika didapatinya anak tersebut sedaang keluar dan bermain dengan temannya. Mama langsung marah seketika dan menyuruh anak tersebut untuk pulang.
Sering kan kalian melihat fenomena tersebut. Apalagi orang dewasa yang menganggap remeh usaha yang dilakukan anak kecil tapi mudah dilakukan orang dewasa. Terlebih lagi bunda yang sering mengatakan "masak sih kayak begitu aja gak bisa". Perlu diingat padahal kemampuan seseorang itu bertahap.
Masih ingat dengan teori Piaget dan Vygotsky yang pernah saya tulis pada artikel sebelumnya https://www.kompasiana.com/elya2806/5e619487d541df4cba169074/bagaimana-anak-berkembang dimana anak memiliki tahapan untuk bisa menyelesaikan tugasnya. Jadi, jika bunda memarahi terus-terusan itu bukan menyelesaikan masalah, justru malah menambah masalah. Apalagi bunda yang sering bilang "harusnya udah mengerti dong" "masak gak ngerti-ngerti sih" "kamu itu susah banget ya dikasih taunya". Plis deh bunda itu bukan orang dewasa yang mudah faham hanya sekali diajari, orang dewasa berbeda dengan anak-anak yang membutuhkan pengulangan agar lebih melekat dalam ingatannya.
Tahukah bunda, anak-anak tersebut masih dalam fase mengumpulkan informasi, dimana mereka masih membutuhkan belajar dari bunda, tidak hanya berkata-kata saja, akan tetapi memberikan contoh secara langsung pula atau bisa disebut learning by doing
Berilah mereka ruang untuk melakukan kesalahan, disebabkan mereka belum faham. Toh lama kelamaan anak akan faham seiring waktu dia sering belajar.