Pernahkah kalian berfikir anak akan bisa berjalan dengan sendirinya? Tentu tidak mungkin bukan? Pastilah mereka akan dibantu oleh orang tuanya. Bisa jadi awal mulanya anak mencoba-coba untuk berdiri sendiri, itupun juga masih membutuhkan bantuan tembok atau kursi yang berada di dekatnya. Begitu pula yang dibahas dalam teori Vygotsky, dimana kognitif anak akan berkembang jika dipengaruhi oleh sekitar. Berbeda dengan teori Piaget yang berfokus pada perkembangan kognitif anak itu sendiri tanpa disertai oleh sekitar. Maka dari itu, dirasa oleh Vygotsky ada yang kurang, maka Vygotsky menambahkan teori Piaget, yaitu dibutuhkannya oleh sekitar atau sosiobudaya.
Dalam teori Vygotsky terdapat beberapa konsep, diantaranya ZPD (Zone Proaximal Development), maksudnya adalah batasan-batasan kemampuan anak, adakalanya anak mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain, adakalanya juga anak tidak mampu melakukannya sendiri dan membutuhkan bimbingan orang lain, baik orang tua ataupun teman sebaya yang lebih terampil. Nah dalam ZPD ini terdapat batasan-batasan, diantaranya batasan atas dan batasan bawah. Batasan bawah merupakan batasan dimana anak dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Sedangkan batasan atas merupakan batasan dimana anak membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.
Konsep selanjutnya adalah Scaffolding, pada konsep ini lebih mengarah pada penambahan level. Maksudnya, ketika anak dirasa sudah mampu untuk menyelesaikan tugasnya, maka pembimbing bisa menambahkan level tugasnya sesuai kemampuan anak, akan tetapi penambahan level haruslah sesuai dengan kemampuan anak. Itupun juga perlu dibantu, jikalau anak sudah mampu, maka pembimbing tidak perlu lagi membantu.
Itulah sekilas tentang teori Vygotsky, yang saya tulis hanya secara garis besarnya saja. Karena dirasa masih banyak kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
