Mohon tunggu...
Elva Riria
Elva Riria Mohon Tunggu... Freelancer - Aku, Alam Mimpi, dan Negeri Ajaib.

Aku hanya ingin bercengkrama dengan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Firasat

4 Juli 2019   02:34 Diperbarui: 4 Juli 2019   02:38 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rona cakrawala menampilkan jingga
Dalam temaram aku terdiam
Tersedu lalu membisu
Tersudut di ruang waktu menampilkan bayang semu


Aku tak tahu darimana asal suara-suara itu
Terus saja menggema di sela mega-mega
Petikan film klasik seolah begitu nyata
Terputar begitu saja tanpa tahu jeda


Memandangimu dalam sunyiku
Mendengar hela nafasmu
Menyadari setiap derap langkah kakimu
Tak terencana sekalipun oleh intuisiku


Laksana candu kala aku meminta pada Sang Penciptaku
Melantunkan namamu pada setiap bentangan sajadahku
Berharap kau pun begitu
Aku dan kamu suatu waktu mampu berada pada titik temu


Jari jemari itu tak lagi menggenggam tanganku
Semakin membeku tertimpa butiran salju
Aliran darahku seolah berhenti mengaliri nadi
Aroma kehadiranmu tak mampu lagi kukenali


Sependar cahaya lilin di sudut ruang itu menyelimuti ragaku
Berharap bayangmu hadir kembali seperti mimpi malam tadi
Tatapan rindu itu, rona sendu di wajahmu
Ahh.. aku terpaut waktu tuk mengikrarkan rindu


Aku tak tahu darimana asal rindu
Mengaliri setiap sendi yang menusuk relung kalbu
Jika yang merindu adalah dada
Mengapa sakitnya di sekujur raga?


Untukmu, yang selalu kupinta dalam doa..
Untukmu, yang tak pernah tahu aku rapuh..

***

04/07/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun