Mohon tunggu...
Elvrida Lady Angel Purba
Elvrida Lady Angel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menuangkan isi pikiran

Mengalir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Demokrasi Indonesia dan Relevansi Saat Ini

19 September 2022   14:01 Diperbarui: 19 September 2022   14:13 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Reformasi merupakan titik tolak Indonesia menuju  sistem demokrasi yang tertib. Tidak dapat dipungkiri bahwa  orde lama dan orde baru memiliki sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. 

Demokrasi terpimpin yang digagas Bung Karno baru akan muncul setelah runtuhnya orde lama, yakni setelah masuknya orde baru yang dipimpin oleh Park Harto, dengan sistem ruang dan gerak yang jauh lebih membatasi bagi seluruh warga negara. bahkan lebih menegangkan... Catatan sejarah menunjukkan bahwa era Orde Baru adalah yang paling terluka yang pernah ada. 

Pelanggaran HAM terjadi dimana-mana, penyempitan sangat terbatas pada era Orde Baru, dan maraknya  korupsi, kolusi, dan nepotisme telah membuat keadaan negara pada titik jenuh saat itu menggila. 

Setiap kasus otoritas. Dengan banyaknya orang hilang, bahkan seorang pria bersenjata misterius yang meninggalkan bekas luka yang sangat  lama pada keluarga yang ditinggalkan, Indonesia mendambakan situasi demokrasi saat itu.

Reformasi merupakan prestasi bagi beberapa kelompok, terutama aktivis 1998 yang berjuang mati-matian untuk demokrasi di Indonesia  saat itu. Taruhan nyawa menjadi tameng utama  melawan penguasa  saat itu, baik bagi sekutu Suharto maupun bagi Suharto sendiri.Hari ini, orang nomor satu Indonesia itu akhirnya angkat bicara soal sikapnya mundur sebagai kepala negara Republik Indonesia. 

Selama 23 tahun demokrasi Indonesia, keadaan awal dan keadaan yang menyebabkan jatuhnya Suharto dan kroni-kroninya mungkin telah berubah. Indonesia sedang mengalami keterbukaan dan kebebasan berpendapat kembali berjalan karena sistem yang dipegang Indonesia adalah demokrasi dimana pelaksanaan hak asasi manusia telah dimulai, tetapi ini adalah tanda bahwa demokrasi saat ini sedang bergerak maju. 

Menentukan Jika melihat situasi saat ini,  demokrasi sedang mengalami penurunan besar, bahkan yang besar dan dramatis. Label demokrasi hanyalah semboyan para penguasa saat ini, namun pada kenyataannya penegakan hukum didasarkan pada  negara hukum konstitusional Indonesia, 0 (nol).

Alasan mengapa dapat dikatakan menurun secara signifikan dan signifikan dan penegakan hukum dianggap 0 (nol) adalah karena hanya hari ini penguasa menggunakan sarana hukum dan tidak lagi untuk mencapai keadilan, melainkan mendukung beberapa kelompok dan oligarki dalam posisi yang sama. pemerintah. kenapa ini bisa terjadi?

Idealisme dan kehilangan moral berakhir ketika seseorang memiliki jabatan atau tanggung jawab yang harus dipenuhi. Saat ini, pembatasan kebebasan berekspresi, dan bahkan kebebasan berbicara, sangat dibatasi. Hal ini terlihat dalam praktik sehari-hari di mana kebebasan berpikir dibatasi, bahkan di lembaga pendidikan di mana pendidikan harus memberikan kebebasan berpikir kepada semua orang. Tentunya dengan keseimbangan yang baik dan disertai dengan pisau analisa yang tajam, sehingga  penerus bangsa ini yang membayar.

Bahkan, lembaga pendidikan seringkali membatasi ruang-ruang dialektika tersebut. Hal ini dipandang sebagai ancaman bagi pihak-pihak tertentu, yang dapat mempengaruhi posisinya bahkan institusi kampus itu sendiri, terbukti dari seringnya sejumlah warga ditangkap oleh aparat penegak hukum. Munculnya undang-undang yang  mempersempit ruang demokrasi juga menjadi masalah sosial di negeri ini. Salah satunya adalah UU ITE. Aparat penegak hukum jarang memiliki landasan filosofis dalam hukum untuk menangkap semua orang tanpa pandang bulu untuk hal-hal yang merusak.

Pada akhirnya, penegakan hukum Indonesia saat ini hanya bersifat politis  untuk melindungi beberapa pihak. Hukum saat ini  tidak memiliki taring untuk mencapai keadilan dan hanya digunakan sebagai alat bagi penguasa untuk menegaskan posisinya. Apakah demokrasi dapat dianggap tepat untuk negara besar seperti Indonesia adalah pertanyaan emosional dan subjektif dalam kasus ini, karena negara Indonesia  belum bertindak dewasa dalam menghadapi perbedaan, faktor-faktor ini juga bertanggung jawab atas kemunduran demokrasi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun