Mohon tunggu...
Elviza Diana
Elviza Diana Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah kata

Ibu,penulis,jurnalis,dan penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima Kasih, Nisa... Pengantin Jambi yang Ikhlaskan Batalkan Resepsi Karena Corona

26 Maret 2020   15:17 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nur Khairunnisa (23) dan suaminya Muhammad Haris Ersya baru saja menggelar akad nikah mereka di rumah. Hanya kedua orang tua dan saudara inti saja yang menyaksikan peristiwa sakral tersebut. Wajah sumringah Nisa terlihat jelas penuh bahagia. Seharusnya setelah akad mereka akan melangsungkan resepsi hari ini Kamis (23/3). Namun takdir berkata lain, Pandemi Covid 19 merubah semuanya. 

"Kami sudah memimpikan pesta pernikahan ini sejak tahun lalu, bertunangan di 24 Maret 2019," katanya saat saya hubungi melalui pesan singkat

Semua persiapan telah dilakukan, Nisa mengaku sudah memesan makanan , tenda dan dekorasi. Belum lagi undangan sudah tersebar ke semua sahabat, rekan dan saudara. 

"Insya Allah saya ikhlas, mba. Ini demi keselamatan dan kesehatan semua."

Dia juga menghimbau agar semua orang merasa empati di tengah mewabahnya Covid 19, pasalnya pemerintah juga menghimbau agar tidak keluar rumah dan melakukan aktivitas yang mengundang keramaian. 

Provinsi Jambi saat ini berstatus siaga Covid 19 setelah satu orang terindikasi positif terserang Covid 19. Mengutip dari data http://corona.jambiprov.go.id/ kondisi saat ini 178 Orang Dalam Pemantauan, 14 Pasien dalam Pengawasan, 3 dalam uji lab/swab, dan 1 pasien positif data terahir 25 Maret 2020. Ini menambah daftar panjang pasien Covid 19 yang berjumlah 790 orang, sembuh sebanyak 31 orang dan meninggal 58 orang.

Meskipun jumlahnya terus bertambah, tidak banyak orang yang mau sadar dan mengikuti himbauan pemerintah. Nisa sebagai salah satu contoh bagi kita semua, termasuk bagi 49 anggota DPRD Kota Jambi dan staf yang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Palembang. 

Jika sikap sadar, patuh , empati dan saling dukung untuk terlepas dari pandemi ini tidak ada, bisa jadi angka pesakitan karena Covid 19 tersebut akan terus melonjak tak terkendali. Sikap ini tidak hanya untuk mematuhi anjuran berdiam di rumah saja. Keikhlasan bagi penderita, keluarganya dan juga masyarakat juga perlu ditingkatkan.

Kemarin (25/3) saya kaget mendapatkan sebuah foto beredar di group WA atas meninggalnya salah satu orang dalam pemantauan yang dirawat di salah satu RS berplat merah di Provinsi Jambi. Kematiannya diduga kuat karena terpapar Covid 19. Kendati demikian keluarga menolak untuk dilakukan test dan nekat membawa pulang jenazah dan melakukan penguburan tidak dengan standar pasien Covid 19. Ini tentu akan menjadi masalah baru, mengingat Covid 19 yang kita hadapi bersama bukanlah lelucon atau isu belaka. Covid 19 berbahaya dan mengancam nyawa orang lain, jika tidak sesuai prosedural penanganannya. 

Sikap menutup-nutupi dan tidak terbuka dari pasien dan keluarga, mungkin saja karena kita yang tidak empati juga pada mereka. Namun bukan menjadi alasan juga bagi pasien dan keluarga menutupi informasi demi keselamatan kita semua. Mari dukung dan tumbuhkan kepercayaan diri pada pasien dan jangan jauhi mereka dalam arti dukungan dan doa. Berjauhan secara fisik, demi keutuhan dan keselamatan kita bersama. Tapi tidak berjauhan dalam semangat dan doa untuk bersama-sama melawan Covid 19. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun