Mohon tunggu...
Elvina Damayanti
Elvina Damayanti Mohon Tunggu... Relawan - Iain jember prodi PAI A1(T20191023)

Lamongan Iain jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Filsafat Rekonstruksionisme Pendidikan

29 Mei 2020   08:45 Diperbarui: 29 Mei 2020   08:56 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr. wb

dalam materi kali ini saya akan menjelaskan tentang penegertian filsafat pendidikan rekonstruksionisme dan juga toko-tokoh pemikirnya

pengertian 

pengertian dari rekonstruksionisme sendiri diambil dari bahasa inggris rekonstruk yangfmemeinakididp tafaslbangun atau menyususn kembali, dalam n aliran ini berusaha untuk merombak suatu tatanan lama dengan membangun tata susunan budaya baru atau modern, serta berusaha mencari kesepakatan antar manusia untuk dapat mengatur tatanan hidup manusia dan lingkungannya. Pada dasarnya prisnip aliran filsafat rekonstruksionisme ini memiliki kesamaan dengan aliran filsafat perrennialisme. kemunculan filsafat rekonstruksionisme ini dikarenakan masyarakat  yang semakin meninggalkan suatu tatanan lama dalam bersikap. walaupun filsafat pendidikan rekonstruksionisme dan perrennialisme memiliki kesamaaan prinsip keduanya memeiliki cara berbeda yang ditempuh untuk menyelesaikan masalahnya. aliran rekonstruksionisme ini mencari kesepakatan dengan masyarakat unutuk mewujudkan tujuan mereka capai. aliran rekonstruksionisme memandang alam sebagai metafisika, aliran ini berpendirian bahwa alam nyata  memiliki dua hakikat sebagai asas sumber yaitu hakikat rohani dan hakikat materi, aliran ini berkeyakinan bahwa yang bertugas menyelamatkan dunia adalah seluruh umat manusia

tokoh-tokoh filsafat pendidikan rekonstruksionisme

1. Goerge Count

beliau adalah tokoh sosial dari filsafat rekonstruksionisme, beliau lahir di Amerika serikat pada 9 desember 1889, dia melakukan gerakan bersama carroline patt atas dasar buku john dewey yang mulai terbit saat itu, mereka menjadikan buku john dewey sebagai dasar dari gerakan tersebut hal ini juga termasuk awal munculnya tokoh aliran rekonstruksionisme. mereka memunculkan gagasan untuk menolong masyarakat baru dalam bersikap. dia mencoba menanyakan sistem sosial dan ekonomi juga pada saat itu. hal itu membuatnya beranggapan bahwa pendidikan haruslah berfungsi sebagai agen perubahan dalam aliran rekonstruksionisme, pendidikan diperlukan untuk mengungkapkan konsepsi peradaban dan perumusan masyarakat. pendidikan harus menjadi solusi untuk masalah ketertinggalan budaya dan sosial. guru dalam aliran ini memiliki posisis diujung tombak untuk mengambil langkah pertama dalam merekonstruksi sekolah. 

2. Carroline Patt

beliau mengungkapkan bahwa seorang rekonsruksi sosial yang berpengaruh pada periode ini mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif dan secara konstruktif, tujuan dari pendidikan rekonstruksionisme berupaya untuk mencari kesepakatan dengan masyarakat dan berkejasama  untuk mengatur tatanan hidup dan lingkugannya 

3. Paulo Fiere

beliau lahir di Brasil pada 19 september 1921, dia berlatar belakang daam pendidikan hukum beliau dikenal sebagai tokoh utama dari alira rekonstruksionisme, menurutnya aliran ini adaah untuk membuka kesadaran peserta didik agar peserta didik mampu menyadari realitas dari kecerdasannya. suapaya mereka biasa melakuakan konsietasi, yaitu pemahaman kembali ke keadaan nyata yang sedang dilami peserta diddik . hal ini juga dikenal sebgai kebudayaan diam. yaitu suatu kondisi dimana suatu masyarakat harus tunduk dan patu terhadap pemimpinnya sehingga masyarakat harus menerimanya. karena itu piere ini berpendapat bahwa pendidikan itu selalu ada campur tangan politik, hal ini bisa diketahui dengan melihat bagaiman sistem pendidikan tersebut. piere ini sering mengecam praktek pendidikan yang sering dijumpai didalam kelas yang dia sebut sebagai banking concept of education. karena menurutnya prakter mengajar seperti ini tidak akan mendorong siswa untuk menjadi kritis. murid hanya akan menjadi penerima yang pasif. sebagai lawan dari bangking of education ini piere mengenalkan konsep problem problem mouse methode, tujuan dari pendidikan ini adalah untuk membangkitkan kesadaran akan realitas. hasil yang diharapkan dari metode ini adalah murid diharapkan untuk menerima keberadaan imu yang diberikan kepada mereka.

sekian penjelasan kali ini terimaksih semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun