Mohon tunggu...
Elvina Damayanti
Elvina Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Born to learn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengulik Sejarah Kereta Kuda Para Sultan

7 Desember 2021   14:13 Diperbarui: 7 Desember 2021   20:06 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Pintu Masuk Museum Kareta Karaton (Foto: Elvina Damayanti)

Kareta Roto Praloyo, Kareta jenazah para Sultan (Foto: Elvina Damayanti)
Kareta Roto Praloyo, Kareta jenazah para Sultan (Foto: Elvina Damayanti)

“Disebelah sana yang kereta putih itu ada kereta jenazah yang sudah dipakai 2 kali ketika meninggalnya Sultan Hamengkubuwono VIII dan Sultan Hamengkubuwono IX,” Kata pak sindu yang mengarahkan tangannya menunjuk Kareta Roto Praloyo.

Ia melanjutkan menceritakan sejarah-sejarah kereta yang lain “Kareta Kyai Jetayu kereta peninggalan Sultan Hamengkubuwono VIII, Kareta Kyai Wimono Putro dipergunakan saat upacara pengangkatan mahkota, Kareta peninggalan Sultan Hamengkubuwono VI Kareta Kyai Harsunaba, Kareta yang digunakan untuk jalan-jalan para sultan dan permaisuri Kareta Kyai Manik Retno, ada kereta tertua yang digunakan oleh Sultan Hamengkubuwono I yaitu Kareta Kanjeng Nyai Jimad, Kareta yang digunakan perang saat melawan Belanda Kareta Mondro Juwolo, Kareta Garudo Yeksa yang dilapisi emas 18 karat dan ada Kareta sebagai sarana trasportasi yaitu Kareta Landower yang pernah menjadi pajangan di Hotel Ambarukmo, Kareta Landower Wisman dan Kareta Landower Surabaya dan Kareta Kyai Noto Puro”.

Pakaian para pengendali kuda (Foto: Elvina Damayanti)
Pakaian para pengendali kuda (Foto: Elvina Damayanti)
Selain ada berbagai macam Kareta Kuda didalam Museum tersebut Terdapat patung kuda yang bisa dilihat saat mulai memasuki area Museum Kareta Karaton, Pelana Sultan dan aksesori pakaian para pengendali kuda dan ada beberapa foto-foto yang terpajang disekeliling Museum tersebut. Gedung yang tinggi dan luas membuat suasana pada siang hari itu semakin sejuk membuat kami enggan keluar dari wilayah Museum Kareta Karaton namun jam sudah menunjuk jam 13.47 WIB yang berarti Museum tersebut akan tutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun