Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Samber THR Kompasiana. Bikin Baper, Gaduh, dan Susah Tidur

8 Mei 2021   22:38 Diperbarui: 8 Mei 2021   23:05 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : tangkapan layar program Samber THR Kompasiana 

"Apa-apaan lagi ini tantangan? Aku kan nggak punya akun twitter." Kakak saya tertawa mendengar keluhan saya saat membaca tantangan hari ke-25 program Samber THR Kompasiana. 

"Sudah tanggung mau mundur, nggak sampe seminggu lagi." Kakak memberi semangat. 

"Ini hape, aplikasi manalah yang harus aku uninstall biar bisa install twitter."  Peringatan "ruang penyimpanan hampir habis" itu sudah beberapa bulan ini mengingatkan saya untuk mengosongkan beberapa ruang. 

Gara-gara ikutan program Samber THR Kompasiana, saya jadi punya aplikasi IGTV dan yang terbaru adalah Twitter. Nggak usahlah saya ceritakan aplikasi apa yang saya uninstall gegara harus digantikan posisinya oleh IGTV dan Twitter. 

Foto : tangkapan layar cuitan di Twitter
Foto : tangkapan layar cuitan di Twitter
Awalnya, saya tidak yakin bisa mengikuti secara konsisten tantangan menulis maraton selama Ramadan dari Kompasiana ini. Seringkali saya menyelesaikan tantangan sudah mepet waktu. Setelah dilalui setengah perjalanan, saya menguatkan hati untuk berusaha menyelesaikan tantangan ini. Nah, nggak terasa, hari ini sudah hari ke-25. 

Foto : tangkapan layar cuitan di Twitter.
Foto : tangkapan layar cuitan di Twitter.

Tadinya, saya sudah mau menyerah saat ada tantangan memposting video menyiapkan menu berbuka puasa. Saya harus mengakui kelemahan saya di bagian produksi konten video. Lalu keponakan saya meyakinkan saya, "tugas sekolah Asif lebih banyak bikin video. Jadi, Tante rekam saja videonya, biar Asif yang bantu edit." 

"Yes...berarti satu tantangan sudah ada yang bantu." Ucap saya girang, "berarti besok-besok kalo ada tantangan bikin video lagi, berarti itu tugas Asif, ya?" Kali ini saya butuh dukungan untuk jangka panjang. Ha ha...

Ketika keponakan saya menjawab dengan kata, "Aman." Saya mulai bersemangat lagi. 

Saya baru kali ini mengikuti tantangan menulis secara konsisten di Kompasiana. Sebelum mengikuti program Samber THR 2021, dalam sebulan saya hanya menulis 3-4 artikel. Bahkan pernah hingga beberapa bulan saya benar-benar absen menulis. 

Jadi, jika saya berhasil hingga ke finish ini adalah prestasi terbaik saya di Kompasiana. Saya tidak ambil pusing soal label artikel yang diberikan admin. Bagi saya, yang penting saya menyelesaikan tantangan yang diberikan Kompasiana setiap harinya. 

Tema yang beragam dan berganti setiap harinya, melatih kreatifitas saya dalam mencari ide dan menuangkannya dalam tulisan. Beberapa tema malah bikin baper dan haru karena berkejaran dengan nostalgia masa lalu. Tak sadar, saat menuliskan cerita tersebut, air mata mengalir karena terharu dan sedih. 

Karena tantangan menulis secara konsisten selama 30 hari adalah tantangan yang berat buat saya, saya sudah berencana jika saya mampu konsisten hingga di garis finish, saya akan menulis artikel suka duka selama mengikuti program Samber THR Kompasiana. Eh...malah keduluan program Samber THR hari ke-25, harus install aplikasi Twitter pula. Rasanya, pengen jedotin kepala ke tembok, tapi takut sakit. 

Foto : Tangkapan layar cuitan di Twitter.
Foto : Tangkapan layar cuitan di Twitter.

Kalau ditanya apakah gara-gara ikutan tantangan Samber THR Kompas bikin saya susah tidur? Sebenarnya, hari-hari biasa saya juga susah tidur malam. Saudara dan teman-teman saya sudah memasukkan saya ke kelompok manusia kalong. Jadi, sepanjang malam tidak tidur hingga ke waktunya sahur dan shalat subuh saya belum tidur, itu bukanlah sesuatu yang berat buat saya. 

Yang berat buat saya itu, jika besok-besok ada tantangan lain yang memaksa saya harus menginstall aplikasi baru lagi di telepon genggam saya. Bukan saya saja yang berat, telepon genggam saya juga pasti makin keberatan. 

Kalau usulan, mungkin di tahun berikutnya ada tantangan misteri misalnya menulis 2 artikel dalam satu hari, atau 1 artikel ditulis oleh 2 orang Kompasianers. Memangnya mudah menyatukan isi dua kepala dalam satu tulisan? 

Elvidayanty Darkasih, Jambi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun