"Tadi Pak RT dan tetangga-tetangga saya bilang, kalau saya pulang, mereka akan menyambut saya dengan makan empek-empek bersama." Ucap JNW bahagia.Â
"Enak kayak gitu. Gak kayak aku " Kata DS (inisial) bersungut-sungut. "Tetanggaku...aku cuma menyapu teras rumah aku, dia langsung siram air sambil teriak Corona....Corona." Mata DS berkaca-kaca mau menangis. "Entah gimana nanti kalo aku pulang walau hasilnya negatif."Â
"Kalau hasil test swab-ku negatif, aku mau bilang ke orang-orang yang mengejekku. Nih...aku sudah pasti tidak sakit Corona, ada suratnya dari dokter. Jangan-jangan kalian yang positif karena belum pernah periksa sama sekali." Ungkap RT (inisial) geram.Â
Saya merenung, bagaimana dengan saya nanti saat pulang. Bagaimana tetangga melihat saya? Walau kakak selalu berkata, "semua baik-baik saja."Â
Lalu, seorang tetangga menelepon, bertanya kabar. Dia sering membantu saya membersihkan kost-kostan dan halaman rumah saudara saya. "Kalau Mba sudah mau pulang dan susah bawa barang bawaan, Mba telpon saja. Biar nanti saya jemput sebagian barang bawaan Mba." Saya merasa lega.Â
Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk teman-teman Kompasianer yang merayakan. Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk semuanya.
Salam sehat!Â