Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

"... Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan." QS. Al Baqarah: 148

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Belas Adab-Etika Membaca Al Qur'an

14 September 2022   05:00 Diperbarui: 16 September 2022   08:29 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quraish Shihab, profesor ilmu-ilmu al Quran, dalam satu kesempatan menyebutkan bahwa tidak satu bacaan sejak manusia mengenal baca tulis sekitar lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Quran. Suatu bacaan yang sempurna lagi mulia. Al-Quran, nama pilihan Allah yang tepat, secara harfiah berarti "bacaan sempurna".

Penyampaian itu tidaklah berlebihan sebab ada beberapa argument yang bisa disajikan. Tidak ada bacaan melebihi Al-Quran dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi sebab-sebab turunnya (asbabunnuzul), masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada waktu-waktu turunnya.

Tidak ada bacaan semacam Al-Quran yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya atau sekaligus tidak dapat menulis aksaranya, bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Satu saja kesalahan dari huruf tersebut, akan segera bisa diketahui, bahkan saat itu juga.

Tidak ada bacaan seperti al Qur'an, yang bahkan dapat melahirkan ilmu dalam melagukan tilawatil Qur'an yang disepakati pakem-pakemnya secara mendunia

Tidak ada bacaan seperti Al-Quran seperti sumber yang tidak pernah kering, dapat melahirkan dalam ribuan bahkan  jutaan jilid buku yang  terinspirasi dari sumber ini. Al-Quran layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang, kemampuan dan kecenderungan masing-masing yang berbeda-beda. Dari satu sumber ini melahirkan ilmu nahwu  tentang tata bahasa, balaghoh-sastra,  tafsir dengan segala cabangnya -- kandungan yang tersurat dan tersirat bahkan kesan yang ditimbulkannyapun menjadi kajian tersendiri, susunan redaksi dan kosakatanya, dituangkan dalam sudut pandang yang berbeda-beda, dari generasi ke genarasi, dari berbagai suasana sosial budaya dan perpolitikan.

Tidak ada bacaan seperti Al-Quran yang diatur juga tatacara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, di mana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, sehingga memunculkan ilmu tahjid atau Tahsin, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya.

Karena kemuliaan dan keunikan yang tak tertandingi tersebut, adab atau tata krama membacanyapun menjadi bahasan tersendiri.

Al Qur'an bacaan yang selalu terpelihara, suci dari kesalahan bahkan redaksinyapun terjaga dari berbagai kesalahan, penyimpangan dan manipulasi.

Tulisan ini menyajikan beberapa adab membaca Al Quran yang sewajarnya diketahui dan diamalkan para pembacanya untuk mendapatkan kesempurnaan dan keutamaan dalam membaca Al-Qur'an, diantaranya:

1. Menghikhlaskan Niat Hanya karena Allah Swt. 

Membersihkan diri dari keinginan hawa nafsu dan motivasi duniawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun