Mohon tunggu...
Elvara Surya Artha Tania
Elvara Surya Artha Tania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi

Banyuwangi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi pada Remaja Perempuan Mengenai Urgensi Pendidikan dan Karir bagi Wanita

7 Juni 2021   14:18 Diperbarui: 7 Juni 2021   14:53 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian materi mengenai Wanita, Pendidikan, dan Karir

Globalisasi menjadi tantangan bagi manusia untuk terus berkembang agar dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan di sekitarnya. Salah satunya adalah dengan memperkaya diri dengan ilmu yang didapat melalui pendidikan. 

Menurut Gunawan (2012), pendidikan merupakan aktivitas dan proses yang dirancang guna mewujudkan manusia yang diharapkan masyarakat setelah dibentuk, diarahkan, dan diatur. Agar dapat memenuhi peran akan status yang dimiliki, seorang wanita juga tidak dapat terlepas dari pendidikan. 

Pendidikan menjadikan wanita dapat memeperkaya diri dengan ilmu, pengalaman, relasi, kemampuan, dan lain sebagainya. Melalui pendidikan, wanita juga dapat mengarahkan dirinya kemana ia akan berkarir yang sesuai dengan kehendaknya, kemampuannya, keilmuannya, bukan paksaan atas apapun. Pendidikan dan karir bagi wanita memang kini telah mengalami kondisi kemajuan dengan berbagai upaya yang dilakukan banyak pihak mengenai emansipasi wanita, kesetaraan derajat antara laki-laki dan perempuan.

Namun nyatanya masih banyak ditemui perempuan yang menghadapi berbagai tantangan dalam meraih pendidikan setinggi-tingginya dan seluas-luasnya kesempatan berkarir. Faktor yang melatar belakangi seperti keluarga, kondisi finansial, lingkungan masyarakat, budaya, hingga rasa percaya pada diri sendiri. 

Seperti yang terjadi di lingkungan Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi masih ditemui remaja perempuan yang menyudahi aktivitas pendidikannya setelah lulus bangku SMA. 

Di lingkungan masyarakat tersebut yang notabene masih berada di wilayah pedesaan sehingga masih terdapat beberapa keluarga yang sedikit banyak menganggap aktivitas perempuan masih berkutat pada macak, masak, dan manak (berdandan, memasak, dan melahirkan). Sehingga muncul anggapan bahwa menjalankan pendidikan hanya sebatas kewajiban menjalankan sekolah 12 tahun dan menjalankan karir (bekerja) merupakan tugas tunggal suami di mana perempuan cukup mengurus rumah dan anak.

Tahap Pelaksanaan

Tahapan kegiatan sosialisasi bertajuk “Wanita, Pendidikan, dan Karir” yang dilaksanakan pada Minggu, 2 Mei 2021 di rumah penulis tepatnya di Dusun Mangunrejo, RT02/RW01, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut.

  • Pembuka, diisi dengan salam, perkenalan diri penyaji, dan menyampaikan gambaran besar kegiatan.
  • Inti Kegiatan, diisi dengan penyampaian materi menggunakan laptop dengan media tampilan Microsoft Power Point yang menampilkan point-point dan video terkait urgensi pendidikan dan karir bagi wanita. Pada tahap ini peserta menyimak penyampaian pemateri. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama yang di dalamnya membahas mengenai tanggapan peserta mengenai penyampaian penyaji, menyampaian permasalahan yang dihadapi oleh peserta, penyaji mencoba menanggapi permasalahan peserta berdasarkan pengalaman dan ilmu yang diketahui sebagai bentuk bantuan penyelesaian masalah.
  • Penutup, diisi dengan salam dan motivasi.

Permasalahan yang Dihadapi Peserta

Salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi “Wanita, Pendidikan, dan Karir” adalah diskusi bersama. Mengingat peserta yang hadir merupakan siswa SMP dan SMA, maka diskusi yang disampaikan mengenai permasalahan mengenai pendidikan dan karir yang disampaikan yang paling utama adalah persepsi mengenai biaya yang tinggi saat melanjutkan pendidikan setelah SMA. 

Maka opsi bekerja sering terpikirkan. Tetapi mereka menyadari bahwa mencari pekerjaan pun  bukan sesuatu yang mudah mengingat pendidikan akhir yang ditempuh hanya SMA yang kemungkinan akan kalah saing dengan lulusan perguruan tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun