Mohon tunggu...
Eluzai Rian Simeon
Eluzai Rian Simeon Mohon Tunggu... Editor - UNIVERSITAS PAMULANG-TEKNIK INFORMATIKA

TRAVELLING,NGODING

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mayjen Karmin Suharna:Bahaya Politik Identitas Bagi Kebutuhan Bangsa

6 Desember 2022   10:09 Diperbarui: 6 Desember 2022   10:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA - Asisten Teritorial Mabes TNI Angkatan Darat, Mayjen Karmin Suharna menyatakan politik identitas sangat berbahaya karena bisa menjadi sebab disintegrasi bangsa. Hal itu ia katakan usai memberikan sambutan pada acara Komsos dengan Komponen Bangsa Lainnya (Pembinaan Komunitas) Bertajuk Bijak Dalam Media Sosial Melalui Literasi Digital di Ballroom Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta Senin (5/12/2022).

"Politik identitas sangat berbahaya karena itu menonjolkan identitas. Kita di TNI mayoritas komponen bangsa ini sadar karena bangsa ini kan bangsa majemuk. Bangsa yang Bersatu berkomitmen, mendirikan bangsa," ujarnya kepada Wartawan

Untuk itu ia mengarahkan agar semua elemen bangsa kembali belajar sejarah. "Balik lagi ke sejarah. belajar dari sejarah. Kembali ke sejarah, belajar sejarah negara negara yang pecah. Jangan jangan kita lupa identitas bangsa. Tapi saya yakin karena kita punya Pancasila, UUD dan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.

Dilaksanakannya kegiatan ini merupakan perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat bahwa salah satu tugas dan tanggungjawab TNI Angkatan Darat adalah menyatukan dan lebih meningkatkan, menguatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme.

"Kita akui salah satu faktor yang bisa mengdisintegrasikan bangsa adalah media. Ketika media tidak di manag dengan baik, makanya beliau menyampaikan lakukan semua cara untuk lebih mendekatkan wawasan nasional dan kebangsaan yang salah satunya adalah memanfaatkan media dan menyadarkan masyarakat media betapa pentingnya kita literasi dan melek menjadi insan media yang bertanggungjawab," katanya.

"Media kan ada media mainstream dan media sosial, yang paling rawan itu media sosial yang tidak terkontrol mulai dari instagtam, whatsApp, facebook, telegram, twitter itu kan tidak terkontrol. Dengan penyampaian di acara hari ini barangkali bisa menyentuh insan media," pungkasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah lembaga dan komunitas media salah satunya dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) DKI Jakarta. (Denis)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun