Mohon tunggu...
Eltie Elisabeth Londaleta
Eltie Elisabeth Londaleta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hi, i'm Eltie Elisabeth Londaleta. Born and live in Ende (a small town in Flores) NTT. I have graduated from one of the University in Surabaya, bachelor of communication science. I like so much things like eating, reading, writing, listening music, singing, baking, and other. Now, i am just enjoying my life as an english mentor for some students. Not only about it, i also being an entrepreneur for my self. I have a small online cake shop. I'm here for giving much information for you. So, do not miss it !!!!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memilih Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Latar Belakang Pendidikan, Mengapa Tidak?

27 Maret 2023   20:26 Diperbarui: 27 Maret 2023   20:28 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lentera24.com

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan. Seseorang di Indonesia seharusnya menempuh pendidikan formal di sekolah sekurang-kurangnya 9 -- 12 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah, yang diawali dengan SD, SMP, dan SMA, pendidikan formal dilanjutkan di bangku perguruan tinggi.

Tak hanya di bangku SMA atau SMK, perguruan tinggi pun menyediakan berbagai jurusan atau peminatan, yang dapat dijadikan rujukan bagi setiap calon mahasiswa. Para calon mahasiswa dapat memilih jurusan atau peminatan sesuai dengan minat dan selera atau berdasarkan latar belakang jurusan sebelumnya, yakni jurusan yang ditempuh semasa SMA/SMK.

Setelah menentukan jurusan atau program studi yang sesuai, mahasiswa menjalani aktivitas dan kesibukan yang sudah seharusnya dijalani. Sebagai contohnya, mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA ketika SMA, memilih melanjutkan studinya ke fakultas kedokteran. Atau, mahasiswa dengan latar jurusan IPS ketika SMA, memilih melanjutkan studinya ke fakultas ekonomi. 

Selain kedua contoh di atas, ada banyak jurusan lain yang disediakan oleh berbagai perguruan tinggi. Perguruan tinggi tak hanya menyediakan berbagai jurusan, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas serta sarana prasarana yang mendukung mahasiswa selama masa perkuliahan. Sarana prasarana tersebut misalnya fasilitas lengkap di ruang kelas, laboratorium, tenaga pengajar yang menunjang, ruang organisasi, dan lain sebagainya.

Menikmati perkuliahan, mencintai jurusan yang dipilih, serta menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya merupakan salah satu mimpi yang dimiliki oleh hampir seluruh mahasiswa. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan masuk ke lingkup kerja serta terserap pada dunia kerja yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ditempuh sebelumnya. 

Pada beberapa tahun silam, seorang lulusan memilih bekerja sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya, seperti, lulusan ilmu kedokteran menjadi dokter, lulusan ilmu hukum menjadi pengacara, lulusan kebidanan atau keperawatan menjadi bidan atau perawat, lulusan pendidikan guru menjadi guru, dan lain sebagainya.

Seiring berjalannya waktu, metode ini kian tak dihiraukan oleh para lulusan perguruan tinggi. Pada tahun-tahun belakangan ini, seorang lulusan dapat bekerja di bidang apa pun selama ia menguasai bidang tersebut. Seperti yang akhir-akhir ini sering kita temui, seorang lulusan keperawatan dapat bekerja di instansi pemerintahan, seorang lulusan keguruan dapat bekerja pada sebuah bank, seorang lulusan teknik menjadi pengusaha kue, dan masih banyak lagi. 

Hal ini sangat memperlihatkan bahwa saat ini, seseorang tidak harus bekerja pada bidang pekerjaan yang harus sesuai dengan latar belakang pendidikan sebelumnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Saat ini, banyak perusahaan tidak membatasi latar belakang pendidikan karyawannya. Hal yang menjadi kebutuhan utama perusahaan adalah kemampuan/keahlian serta pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawannya. Latar belakang pendidikan hanya menjadi formalitas belaka. Pada akhirnya kemampuan serta pengalaman kerjalah yang menjadi pertimbangan utama bagi beberapa perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun