Mohon tunggu...
El.tama
El.tama Mohon Tunggu... Petani - Orang biasa(amatir)

Anak Desa tinggal di dusun kecil pulau humba hobby Belajar menulis//pekerjaan PETANI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harap Menunggu Pagi

1 November 2020   07:12 Diperbarui: 1 November 2020   07:19 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar larakalada, eltama

Oleh:

El.tama

Setitik cahaya masih menyala
Dalam himpitan awan..
Di taman langit senja menjelang
Malam..
Ada harapan yang menunggu pagi
Saat datang fajar menyingsing..
Di ujung dusun pinggiran kala sunyi..

Terdengar suara suara tanya dalam jeritan
Kepala menengadah menatap langit gelap..
Pancaran sinar mata meredup penuh pilu..
Menatap hari yang kian hilang makna
Dusun yang sunyi semakin dicekam parah...

Bara juang yang menyala tak lagi terhiraukan..
Selepas langit cerah kala awan sempat terhempas...
Setitik cahaya semakin meredup tanpa arti nyata..
Yang tersisah hanya kenangan pahit  bertabur lara...
Dusun yang indah tempat janji terikrar hilang nama..

Dari seribu tanya...

Entalah sampai kapan rasa peduli akan tumbuh...
Menghiasi taman tandus yang berbunga layu..
Sebelum nyala titik cahaya mati menghilang..
Dan  tak lagi jejak jalan untuk pulang..

Salam... 

Kalwan/31/10/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun