Mohon tunggu...
Elsye WahdaR
Elsye WahdaR Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswi

Urip iki urup

Selanjutnya

Tutup

Money

Kontribusi Zakat dalam Pencapaian SDGs

6 Desember 2019   10:12 Diperbarui: 6 Desember 2019   10:23 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan merupakan tantangan masa kini yang ingin diatasi oleh SDGs. Sustainable Development Goals (SDGs) sendiri adalah inisiatif kelanjutan dari platfrom sebelumnya yaitu Millennium Development Goals (MDGs), yang dirancang oleh PBB dan disepakati 193 negara. SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integritas dan inklusif untuk meyakinkan bahwa semua pihak dapat terlibat tanpa kecuali, dengan jargonya No One Left Behind. SDGs sendiri memiliki 17 tujuan dan 169 target capaian, yang diharapkan terwujud pada tahun 2030.

Di sisi lain, perekonomian syariah telah mencapai pertumbuhan global yang menyentuh banyak aspek, baik dalam bidang keuangan komersial seperti perbankan dan asuransi, maupun dalam bidang keuangan social seperti pengelolaan zakat, infak, sedekah dan wakaf. Zakat menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi sumber daya pendanaan untuk pencapaian SDGs. Dilihat dari jenis program yang dilakukan, zakat memiliki hubungan dengan tujuan capaian SDGs. Misalnya, pengentasan kemiskinan dan kelaparan, kesehatan yang baik, dan sebgainya.

Sustainable Development Goals (SDGs)

SDGs atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, merupakan sebuah platfrom untuk bertindak mengentaskan kemiskinan, melindungi bumi serta memastikan semua orang dapat merasakan perdamaian dan kemakmuran.

SDGs merupakan bentuk kelnjutan dari platfrom sebelumnya, Millennium Development Goals (MDGs), yang berisi tujuan-tujuan universal dan mempertimbangkan isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan hidup, politik dan ekonomi. Diharapkan, 17 tujuan besar dan 169 target capaian mampu terlaksan pada tahun 2030.

Poin-poin dari 17 tujuan besar SDGs mencakup (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11)  Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dari 17 tujuan tersebut, juga dilengkapi dengan 169 target yang tak terpisahkan.

Kontribusi Zakat dalam SDGs

Zakat merupakan penyaluran kekayaan oleh muslim yang berkecukupan sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang lebih membutukan. Adapun para penerima zakat yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, budak orang yang berhutang, fisabilillah (yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (yang sedang dalam perjalanan).

Tujuan dari zakat adalah untuk memberikan layanan, manfaat dan meningkatkan kesejahteraan bagi para penerimnanya.  Dapat dikatan bahwa zakat menjadi instrumen pembangunan yang penting bagi negara.

Karena peranya yang sangat strategis dalam hal pembangunan berkelanjutan, Indonesia melakukan institusionalisasi terhadap pengelolaan zakat. UU No. 23 Tahun 2011 memberikan kepastian hokum institusionalisasi zakat oleh lembaga negara non-struktural, BAZNAS. Hal ini menunjukan bahwa negara ingin menjadikan zakat seagai salah satu instrument yang memiliki peran dan kontribusi untuk pembagunan.

Umumya keterkaitan antara zakat dan SDGs terdapt pada sebuah objektif mengurangi kemiskinan termasuk kelaparan dan aneka turunanya yang terjadi di dunia.  Terdpat beberapa pandangan dan pendapat yang mengaitkan satu per satu dari poin SDGs dengan interprestasi atas zakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun