Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia sampai saat ini masih terus meningkat. Berdasarkan data statistik dari JHU CSSE COVID-19 Data per tanggal 28 Juli 2021 terdapat 3,29 juta kasus positif, 88.659 orang meninggal dunia dan 2,64 juta orang sembuh. Belum lagi terdapat varian baru Covid-19 di tahun 2021 ini yang diyakini dapat lebih cepat menyebar dan menular. Sehingga pemerintah harus beberapa kali menetapkan dan memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penetapan PPKM ini tentu sangat berdampak di berbagai bidang sektor masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik harus dilaksanakan secara jarak jauh melalui daring sampai saat ini.
Pembelajaraan daring yang dilaksanakan oleh pendidik dan peserta didik bukanlah suatu hal yang baru dilakukan, semenjak 1,5 tahun pandemi melanda Indonesia. Namun ada beberapa pendidik dan peserta didik yang masih terus melakukan penyesuaian kebiasan baru dalam melaksanakan pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran terus berlanjut dan tidak terputus. Sehingga pendidik dapat melaksanakan kewajibannya sebagai guru dan peserta didik mendapatkan haknya untuk mendapatkan ilmu. Selain itu juga untuk membenahi permasalah pelaksanaan kegiatan daring pada saat pembelajaran, karena berdasarkan fakta di lapangan masih didapat kendala yang dihadapi, baik oleh pendidik maupun peserta didik.
Sejalan dengan situasi tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UPI menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Mengajar (KKN Tematik MDBPE-MBKM) pada masa pandemi dengan dua sasaran bidang sektor masyarakat yakni pendidikan dan ekonomi yang diselenggarakan mulai dari 1-30 Juli 2021.
Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan KKN tersebut yakni Elsya Roziana Dewi, mahasiswa Pendidikan Multimedia UPI Kampus Cibiru yang tergabung dalam kelompok 3, dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Yona Wahyuningsih, M. Pd. Elsya memilih melaksanakan pengabdian di lingkungan tempat tinggalnya dengan SDN 2 Cisurupan sebagai sekolah mitra pelaksanaan program KKN.
Salah satu program utama yang dilakukan oleh Elsya berfokus pada penggunaan media pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS). Karena Elsya mengamati masih banyak guru khususnya di SDN 2 Cisurupan yang belum tahu dan menggunakan LMS sebagai media pembelajaran. Selama ini pembelajaran daring dilakukan melalui aplikasi media sosial Whatsapp yang hanya bersifat sebagai informasi dalam melaksanakan pembelajaran dan home visit selama tidak ada PPKM, berdasarkan wawancara dengan Kepala SDN 2 Cisurupan. Padahal jika guru menggunakan aplikasi LMS dapat lebih membantu kegiatan mengajar dalam hal merencanakan dan mengelola pembelajaran mulai dari merencanakan bahan ajar, mengelola nilai, rekapitulasi kehadiran, pemberian tugas, mengajar siswa, berdiskusi dan melakukan evaluasi pembelajaran. Maka dari itu Elsya dengan rekan kelompok terbatas KKN mengadakan Workshop Pelatihan Pemanfaatan Perangkat Pendukung Pembelajaran Digital dengan tema Penerapan Literasi ICT untuk Guru sebagai Pembelajaran Interaktif Selama Belajar di Rumah. Dengan fokus penggunaan aplikasi LMS yang disarankan, untuk digunakan adalah Edmodo sebagai platform pendukung e-learning dan Google Meet sebagai aplikasi kelas tatap muka maya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan workshop tersebut diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di tahun ajaran baru 2021/2022. Pada kegiatan workshop tersebut guru diberikan penjelasan terlebih dahulu manfaat dari menggunakan aplikasi LMS, kemudian dibimbing bagaimana menggunakan aplikasi Edmodo dan Google Meet. Mulai dari membuat akun guru, membuat kelas, membagikan kode kelas, membuat pengumuman kelas serta memberikan tugas kepada siswa dan menilai tugas tersebut. Sedangkan untuk aplikasi Google Meet dijelaskan bagaimana membuat link rapat serta membagikannya kepada siswa dan fitur-fitur lainnya yang dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar siswa dan guru.
Kegiatan workshop ini pun mendapatkan respon positif dari guru SDN 2 Cisurupan. “Kegiatan workshop ini sangat bermanfaat, menambah pengetahuan untuk lebih mengembangkan diri dalam melaksanakan pembelajaran, semoga kedepannya lebih sering mengenalkan aplikasi pembelajaran lainnya yang lebih memudahkan penyampaian pembelajaran yang bermakna bagi siswa” jelas Dian Mayasari, S.Pd., salah satu guru peserta kegiatan workshop Pelatihan Pemanfaatan Perangkat Pendukung Pembelajaran Digital menggunakan LMS Edmodo dan Google Meet.
