Miris atau Lucu?

Beberapa minggu  yang lalu saya berseluncur di social media Instagram. Ada sebuah akun yang biasanya berisi konten lelucon di setiap unggahannya, akun tersebut mengunggah sebuah foto seorang anak kecil yang sedang menghirup aroma bensin.

Unggahan itu di sukai dan dikomentari hingga mencapai ribuan orang. Kebanyakan isi komentar mereka  saling menghina satu teman yang lain, dengan menyatakan bahwa si anak tersebut mirip si ini, si itu dan segala macam. Yang pasti akun meme itu menganggap bahwa peristiwa yang di lakukan sang anak di foto itu sangat lucu.

Awalnya saya berpikir, sebenarnya saya yang tidak punya selera humor apa memang foto tersebut tidak pantas untuk ditertawakan. Foto itu menekan hati saya dalam, hingga rasanya jadi saya yang terluka. Bagaimana jika adik saya melakukan hal yang sama, atau bagaimana orang yang saya kenal melakukan hal itu. Saya tidak mengenal anak di dalam foto itu sama sekali, tetapi hati saya sakit luar biasa. 

Memang sih, banyak sekali anak di sekitar kita menghirup bensin karena kecanduan. Tetapi apakah kejadian itu harus di tertawai atau malah menjadi sesuatu hal yang memprihatinkan untuk di lihat. Saya yakin hampir semua pasti orang tau, menghirup aroma bensin itu sangat buruk dan merusak kesehatan

Perlu kita ketahui. Dalam artikel di sebuah media https://tirto.id/bahaya-menghirup-uap-bensin-csHX

Mencium uap bensin dalam jangka pendek memberikan efek mulai dari perasaan euforia seperti saat mengonsumsi alkohol, hingga hilangnya kesadaran. Efek ini terjadi dalam beberapa menit dan hanya bertahan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu jam. 

Selain itu, efek jangka pendek lainnya dapat meliputi sensasi mati rasa, pusing, mual, bersin, batuk, sesak napas, gangguan pencernaan, nyeri dada, halusinasi, kelemahan otot, kehilangan koordinasi motorik, dan refleks yang melambat. Zat yang berbahaya dalam bensin adalah senyawa hidrokarbon yang bersifat racun, seperti benzena dan metana. 

Mungkin inilah salah satu kekurangan anak bangsa kita, yang menjadikan sebuah tragedi kehidupan seseorang menjadi bahan lucu - lucuan. Kita masih sulit untuk memilah mana sesuatu hal yang menghibur, dan yang mana dapat di jadikan bahan candaan. Memang terkadang kita harus menertawai sebuah kepahitan hidup, namun kita juga harus tau apa yang pantas untuk di tertawai dengan apa yang harus di bicarakan dengan serius

Hanya diri sendirilah yang dapat menilainya, apakah foto anak tersebut Miris atau bahkan Lucu.