Mohon tunggu...
Elsa Valent
Elsa Valent Mohon Tunggu... Freelancer - Bukankah tulisan begitu menarik?

Mengeksplorasi pengetahuan dengan membaca. Berbagi pengetahuan dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Racun di dalam Kata

25 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:13 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com /Sebastian Pociecha

Untuk apa membiarkan genangan menjadi banjir?
Mengapa berenang bila ingin tenggelam?
Hal yang berharga menjadi gurauan saja
Dengan mudahnya ditinggal dan dilupakan

Janji akan kosong setelah menyerah menjadi pilihan
Pembuat aturan melanggar aturannya sendiri
Langit pun tertawa mendapati pertunjukan bodoh itu
Ketika manusia membunuh dirinya dengan lidahnya 

Apakah ini suatu kompetisi?
Bila ya, akulah pemenangnya
Meneguk anggur pahit dari cawan emas
Tapi aku tak ingin menjadi pemenang

Bila sanggup, akan kusiksa bintang untuk berbicara
Bulan akan kutikam agar tak bersekongkol
Lalu kupajang jasadmu di beranda rumahku
Sambil meminum kopi di pagi harinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun