Mohon tunggu...
Elsa Valent
Elsa Valent Mohon Tunggu... Freelancer - Bukankah tulisan begitu menarik?

Mengeksplorasi pengetahuan dengan membaca. Berbagi pengetahuan dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perang Sengit Penyedia Layanan E-Wallet

5 Desember 2019   10:59 Diperbarui: 5 Desember 2019   10:55 5158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture source : www.zeenews.india.com

THIS IS WAR

Teknologi yang semakin maju tidak hanya berdampak pada kebutuhan informasi, komunikasi, industri, dan transportasi saja, namun sampai pada transaksi keuangan. Di era serba teknologi saat ini kegiatan keuangan sudah bergerak maju pada metode transaksi cashless (non tunai).  Hal ini kita sebut dengan teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech). Pergerakan ini akan mengarah pada berkurangnya transaksi keuangan dengan metode konvensional (menggunakan uang tunai). 

Resepsi teknologi pada sektor keuangan seperti ini dinilai sebagai peluang pertahanan edaran uang. Logikanya sederhana, bila menggunakan uang fisik, apabila uang tersebut rusak maka nilainya pun akan hilang dari pasaran tanpa ada bentuk kontrol dan laporan kepada Bank Indonesia (BI). Dengan uang elektronik (e-money) maka uang akan tetap utuh ke dalam bentuk tetap, tidak ada kerusakan fisik. 

Saat ini sudah ada banyak penyedia  fintech untuk transaksi keuangan  kelompok dompet elektronik atau e-wallet. Data dari Bank Indonesia  mencatat terdapat 58 penyedia layanan ini. Beberapa nama besar adalah Gopay, Ovo, Dana, dan Cashback. Setidaknya Gopay dan OVO merupakan rival besar dalam bisnis layanan ini.  Gopay yang merupakan layanan e-wallet yang dikembangkan oleh Gojek, sedangkan OVO dari Lippo Group yang sebelumnya bekerja sama dengan Grab, rival Gojek dalam bisnis transportasi daring. 

Seperti bisnis pada umumnya yang kita ketahui, antar penyedia layanan e-wallet saling berkompetisi di pasaran. Mendapatkan pengguna sebanyak-banyaknya dan mempertahankannya agar loyal menggunakan layanan tersebut, tidak beralih ke kompetitornya. Dalam urusan mendapatkan pengguna baru dan mempertahankan pengguna lama, para penyedia layanan gembor-gemboran memberi berbagai promo dan penawaran menggiurkan. Mulai dari cashback 20%-50% atau bahkan lebih. Sistem poin reward juga diberikan agar pengguna lebih konsumtif menggunakan layanan dari mereka untuk bertransaksi. 

Antar penyedia layanan e-wallet tidak mau kelah dan lengah. Karena resiko dari kalah saing ini adalah kehilangan angka kenaikan pengguna dan terhentinya bentuk transaksi menggunakan layanan tersebut. Alhasil perusahaan penyedia layanan secara terus-menerus mengucurkan dana untuk membiayai promo-promo yang mereka buat sendiri melawan kompetitornya. 

Kabar mengejutkan datang dari Lippo Group yang kabarnya akan melepas 70% saham OVO karena merasa berat bila harus terus-menerus mengeluarkan dana untuk membiayai promo-promo di OVO. Tak heran, selama ini kita cukup akrab dengan OVO karena serbuan promo yang tak henti diberikannya. Besar kemungkinan Gopay akan menjadi raja e-wallet di negeri ini, mengingat Gopay langsung terintegrasi dengan Gojek. Satu aplikasi langsung dengan berbagai layanan. Berbeda dengan OVO yang merupakan aplikasi terpisah dengan aplikasi Grab. Ketatnya persaingan bisnis ini adalah hal yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun pengguna tidak mau rugi, bukan hal yang rahasia lagi bahwa satu orang dapat menggunakan lebih dari satu layanan e-wallet. Tentunya mereka harus pintar-pintar memakai berbagai promo agar lebih menguntungkan. Maka loyalitas pada satu layanan e-wallet seperti apa yang dikehendaki oleh penyedia layanan di sini adalah semu. 

Menyadari perilaku konsumen dari masyarakat ini, maka penyedia pun mengambil strategi lain agar seorang pengguna bisa lebih condong memaksimalkan transaksi keuangan menggunakan layanannya dengan teknologi kemanan dalam transaksi. Diantaranya dengan PIN, serta berbagai bentuk sekuritas transaksi agar saldo pengguna lebih aman dari tindak kejahatan cyber. Hal ini tentunya menjadi daya pikat bagi masyarakat. Soal keamanan menjadi pertimbangan masyarakat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun