Bandung. Bangunan NKRI yang didirikan diatas tetesan darah dan keringat serta kesatu-paduan jiwa dan raga para pejuang, terancam hancur oleh menguatnya politik identitas dan ego sektoralisme, serta masih maraknya radikalisme, anarkisme, intoleransi, penyalahgunaan narkoba, terorisme dan lain-lain di negeri ini. Demikian penyampain Kasad Jenderal TNI Mulyono saat memimpin upacara serah terima jabatan di lingkungan TNI AD di Makodam III/Siliwangi, Selasa (14/11/2017).
Kepada seluruh unsur pimpinan pada setiap tingkatan satuan, Kasad meminta  untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan penanggulangan, baik secara internal di dalam organisasi, maupun secara eksternal dalam rangka menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan nasional.
"Kita harus benar-benar mampu menjadi garda terdepan sekaligus benteng terakhir NKRI dari berbagai potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan Negara", tegas orang nomor satu di TNI AD.
Ditambahkan Kasad, bahwa Pancasila dalam kehidupan berbangsa  dan  bernegara  juga  telah mengajarkan  cara beragama(sila-1), cara   berinteraksi dengan sesama manusia (sila-2), cara bernegara (sila-3), cara berdemokrasi (sila-4) dan tujuan nasional (sila-5). Nilai-nilai luhur sejarah dan budaya bangsa seperti menghormati perbedaan dan semangat untuk bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong, rasa optimisme dan percaya diri serta nasionalisme, semua itu pada hakekatnya adalah Imunitas Bangsa yang perlu kita gali dan bangun kembali, serta wariskan kepada generasi muda agar mampu menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, imbuhnya.