Mohon tunggu...
Elsa Novianty
Elsa Novianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia

KKN TEMATIK MBDPE-MBKM UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pembelajaran Daring pada Perkembangan Sosio-Emosional Peserta Didik Sekolah Dasar

27 Juli 2021   23:04 Diperbarui: 27 Juli 2021   23:27 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah lebih dari satu setenah tahun pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia. Pandemi covid-19 ini tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, tetapi diseluruh dunia. Berbagai upaya telah dilakukan agar masa pendemi segera berakhir karena pandemi menghancurkan seluruh sektor kehidupan, salah satunya sektor Pendidikan.

Pendemi covid-19 telah mengubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran, dimana biasanya dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar daring (dalam jaringan). Dengan adanya Covid-19, pemerintah mengeluarkan Surat Edaran No. 4 tahun 2020 yang menyatakan bahwa system pembelajaran dilaksanakan dirumah (BDR). Pada era sekarang membuktikan bahwa system pembelajaran seakan berubah, dari yang dulunya peserta didik merasakan suasana kelas, bermain bersama teman-teman, bertatap muka langsung dengan guru, namun sekarang tidak bisa seperti itu lagi karena akibat virus Covid-19. Hal ini akan berdampak menimbulkan psikosomatis, yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan dan tumpukan emosi yang dapat menimbulkan guncangan dalam diri seseorang dimasyarakat, seperti kecemasan, stress, lingkungan sosial yang banyak memempengaruhi pikiran negatif, seperti karena berita hoax dan lain sebagainnya.

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran di sekolah secara langsung akan  lebih baik dalam melakukan interaksi sosial, dan lebih matang secara emosional. Hal ini karena ketika peserta melakukan pembelajaran di sekolah, peserta didik akan sering melakukan interaksi secara langsung dengan guru dan juga teman-temannya, sehingga akan menstimulasi perkembangan sosial emosionalnya (McDonald et al., 2018). Namun karena kondisi saat ini yang mengharuskan untuk belajar melalui pembelajaran daring menimbulkan dampak pada perilaku sosial emosional peserta didik dari hasil analisis yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa kegiatan KKN Tematik UPI 2021 pada beberapa orang tua, peserta didik, dan guru di SDN Batujaya 1 yaitu :

Peserta didik kurang bersikap kooperatif

Pembelajaran yang dilakukan dirumah pada saat pandemi Covid-19 membuat peserta didik terkadang kurang bersikap kooperatif untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak atau ibu guru di sekolah yang di bantu di kerjakan bersama orang tua. Orang tua membantu anak belajar dirumah berdasarkan kegiatan yang berada disekolah, dengan mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain, sedangkan perkembangan emosional terkait dengan kemampuan peserta didik mengelola emosi secara efektif ketika berinteraksi (Santrock,2014). Penurunan sikap kooperatif pada anak ini kemungkinan terjadi karena selama daring anak tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya dan orang lain.

Kurangnya Bersosialisasi

Dalam proses pembelajaran di rumah, anak tidak bertemu dengan teman temannya di sekolah sehingga kurangnya bersosialisasi dengan orang sekitar atau teman sebayanya. Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku pada anak dimana anak diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok. Perkembangan sosial emosi mengacu pada kemampuan anak untuk: memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi secara lengkap baik emosi positif maupun emosi negatif.

Motivasi belajar anak menjadi menurun

Beberapa kegiatan yang seharusnya dilakukan di sekolah seperti Ujian Nasional dan pemberian reward bagi siswa yang mendapat nilai tinggi, namun terpaksa ditiadakan akibat adanya pandemi Covid-19 ini. Padahal menurut (Carla,2018), karakteristik perkembangan sosio-emosional pada anak sekolah dasar ini biasanya sangat menikmati kompetensi dan mungkin mengalami kesulitan dalam kegagalan, termotivasi untuk belajar serta bangga jika diakui atas keberhasilan mereka.

Peserta didik merasa bosan

Tanpa disadari peserta didik akan merasa bosan bila terus menerus berada dirumah, dan melakukan kegiatan atau aktifitas dirumah untuk mencegah penularan covid-19. Hal ini tentu berdampak pada sosial emosional anak, faktor yang mempengaruhi anak saat belajar dirumah adalah peserta didik akan merasa cepat bosan karena pembelajaran dilakukan secara mandiri. Penerapan kebijakan belajar di rumah membuat sebagian peserta didik merasa cemas dan tertekan. Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru membuat banyak peserta didik merasa stress dalam menjalani pembelajaran daring

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun