Mohon tunggu...
Elsa Ajarwati
Elsa Ajarwati Mohon Tunggu... Administrasi - Student

Bachelor of Business Administration, University of Indonesia | Cares about education and environment.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keseruan Webinar tentang Mengatasi Overthinking akan Masa Depan Bersama Psikolog dan Co-Founder Satu Persen

31 Agustus 2020   17:30 Diperbarui: 31 Agustus 2020   17:55 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan Webinar Tentang Mengatasi Overthinking akan Masa Depan Bersama Psikolog dan Co-Founder Satu Persen|Dokpri

Minggu, 30 Agustus 2020-- Satu Persen menggelar webinar yang berjudul "Atasi Kecemasan Berlebihan akan Ketidakpastian Masa Depan". Webinar ini membahas tentang masalah yang cukup sering dialami oleh anak muda yaitu tentang mengatasi kecemasan dan kekhawatiran tentang ketidakpastian masa depan. Kecemasan yang berlebihan tentunya memberikan dampak negatif terhadap kesehatan fisik, produktivitas, dan bahkan gangguan psikopatologis. Sehingga setelah selesai dari webinar ini peserta diharapkan mengenali penyebab kecemasan itu dan cara mengatasinya. 

Pembicara Ahli dan Inspiratif

Webinar ini dibagi menjadi dua sesi, materi sesi pertama dibawakan oleh Mellisa Trisandi M. Psi. Mellisa merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada dan Psikolog Satu Persen yang berfokus mengatasi masalah hubungan asmara, interaksi sosial, keluarga, keluhan emosi dan motivasi, kecemasan, pengalaman traumatis, kecanduan dan kebiasaan buruk. Mellisa lebih membahas tentang apa yang membuat kecemasan dan cara melawan kecemasan berlebih tentang masa depan. Dilanjut pemateri kedua yang dibawakan oleh Rizky Andriawan, Co-Founder dan mentor Satu Persen. Rizky merupakan lulusan Universitas Indonesia yang juga seorang tech wizard, entrepreneur, dan praktisi pengembangan diri. Rizky akan membahas tentang sikap untuk menghadapi ketidakpastian masa depan. 

Refleksi Diri dan Mindfulness Untuk Mengatasi Overthinking

Saat sesi pertama, Mellisa membuka materi dengan refleksi diri seperti "aku hidup buat apa?" dan hal-hal lain yang cukup membuat galau. Mellisa juga mengatakan bahwa kecemasan adalah hal yang wajar dialami kita semua. Terutama kita yang berada di masa transisi dari masa remaja ke dewasa. Mellisa meng-highlight bahwa dimasa transisi ini banyak orang mengalami overthinking. Overthinking adalah proses berpikir dari otak yang dipicu kekhawatiran akan masa lalu ataupun konsekuensi yang dihadapi. Menurut Mellisa, overthinking tidak selamanya buruk karena kita menggunakan kemampuan otak kita untuk menganalisis dan mengantisipasi dari setiap kemungkinan masa depan. 

Disambung oleh Rizky sebagai pemateri kedua, diawal Rizky menyinggung tentang pentingnya mindfulness untuk mengatasi overthinking. Mindfulness adalah suatu keadaan di mana kita sadar atau fokus akan kondisi kita saat ini. Menurut Rizky, sering kali jika overthinking justru kita malah nggak ketemu solusinya dan kecemasan ini muncul karena kita terlalu banyak berharap. Misalnya di usia 25 tahun, kamu harus bisa menikah, punya banyak uang, kuliah S2, punya bisnis. Hal-hal seperti ini secara tidak sadar membuat standar kesuksesan tersendiri bagi dirimu dan jika nggak tercapai justru bikin kamu cemas. Rizky juga menambahkan harapan itu bagus kalau kita berada di masa sulit, seperti di masa peperangan atau pandemi seperti saat ini.

Pelajaran Berharga Setelah Mengikuti Webinar

Seusai webinar, saya mewawancarai beberapa peserta webinar. Zahra, seorang fresh graduate, mengatakan banyak mendapat ilmu baru tentang cara untuk mengatasi kecemasan seperti overthinking sehingga dapat dipraktekkan secara langsung di kehidupan sehari hari. Menurut Zahra, setelah mengikuti webinar ini dia mendapat banyak pelajaran yang dapat dijadikan untuk evaluasi diri. Nadiya juga mengatakan materi cara mengatasi kecemasan disampaikan dengan menarik dan relate dengan kehidupan sehari-hari. Nadiya menambahkan dia banyak mendapat materi tentang cara mengendalikan overthinking dan diberikan solusi untuk menghadapi kegalauan masa depan. Terakhir saya mewawancarai Reza, seorang mahasiswa tingkat akhir, dia mengatakan alasan mengikuti webinar ini adalah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dia hadapi. Setelah mengikuti acara ini Reza sadar untuk berhenti untuk cemas secara berlebihan tentang masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun