Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Galau di Usia 20-an? Hidupmu Sedang Masuk Zona Quarter Life Crisis

10 Juli 2020   09:44 Diperbarui: 10 Juli 2020   09:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Unsplash/Nik Shuliahin

"Kamu tidak sendiri, semua orang pernah mengalaminya"

Sering bertanya tentang tujuan hidupmu?, cemas memikirkan kehidupanmu dimasa yang akan datang?, tidak tahu yang ingin di lakukan?. Kamu merasa tidak mengenal diri sendiri?, mulai mencari jati diri dan banyak kegalauan lainnya, itu tandanya kamu masuk zona Quarter Life Crisis. Biasnya zona ini terjadi antara rentang umur 20-30 tahun,umur masa transisi menuju dewasa.Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal. Zona ini membuat kamu bingung tidak pasti dan terus mencari jati diri. Zona ini memang sulit tapi percayalah kamu bisa melewatinya. Untuk memastikan kamu sedang masuk zona Quarter Life Crisis apa tidak, kamu bisa cek beberapa ciri umumnya berikut ini :

1. Sering bertanya tentang makna hidup

Berbeda ketika waktu kecil hidup riang tanpa rintangan, hidup cuma soal bermain, bertengkar dengan teman dan makan saja. Ketika masuk usia dewasa kita mulai mempertanyakan apa sebenarnya makna hidup itu? . Apakah hanya sekedar siklus lahir, merangkak, sekolah, bekerja, menikah, beranak --pinak dan mati ? . Atau ada yang lebih hakiki?

2.  Cemas akan pekerjaanmu

Dalam pikiran selalu timbul pertanyaan Apakah pekerjaan saya sudah tepat?, Apakah ini adalah pekerjaan impian saya?, Apakah pekerjaan dapat memberikan jaminan finansial atau membiarkan saya berkembang di masa depan?, Dapatkan saya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari ini?, Bagaimana jika saya resign saja? dsb

3.  Mulai mengkhawatirkan yang namanya "Jodoh"

Bisa saja kamu selama ini telah menjalin hubungan yang panjang tapi gagal . Mungkin juga sudah menjalin banyak hubungan tapi tidak ada yang berhasil. Kalau selama ini kamu tidak mengkhawatirkan jodoh karena terlalu sibuk kuliah atau kerja dsb tapi diam-diam kamu mulai mengkkhawatirkan semua itu, mengkhawatirkan jodohmu dimana?

4.  Bingung antara menuruti keinginan orang tua atau tujuan hidupmu

Tujuan hidupmu seringkali berbeda dengan keinginan orang tua. Kamu masih sibuk bekerja dan ingin mengaktualisasikan dalam berkarir tapi orang tua sudah meminta kamu menikah. Orang tuamu meminta kamu pulang ke desa tapi kamu masih ingin berjuang di tanah rantau. Kamu ingin menjadi pengusaha tapi orang tuamu menganjurkan jadi pegawai pemerintah. Kamu belum mau melanjutkan kuliah lagi tapi orang tuamu ingin melihatmu wisuda lagi

5.  Kata "Bahagia" seperti utopia sedang teman-temanku sudah mendapatkannya

Bahagia adalah hal yang ingin sekali kamu raih tapi semakin di raih ia semakin berlari. Agar bahagia berbagai cara kamu lakukan tapi nyatanya bahagia masih menjadi angan. Iri kepada teman, karena menganggap kehidupan teman-temanmu lebih bahagia, lebih banyak, duit, karirnya lebih bagus, lebih banyak cinta, lebih berwarna, lebih hijau dari pada hidup kamu yang hanya hitam dan putih.

6.  Cermas terhadap pengambilan keputusan besar

Ragu-ragu atau cemas akan sebuah keputusan besar yang akan kamu ambil. Otakmu di jejali dengan pertanyaan benarkah keputusan yang saya ambil ini benar?. sudahkah saya memikirkannya matang-matang ?, bagaimana jika salah dan saya menyesainya?.

7.  Bertanya "Kemana Muara Hidupmu Ini Sebenarnya?"

Dengan semua usaha, semua yang sudah kamu jalanani , semua yang ingin kamu capai di masa depan kamu mulai bertanya sebenarnya kemana hidupmu ini akan bermuara?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun