Mohon tunggu...
Elly Maria Silalahi
Elly Maria Silalahi Mohon Tunggu... profesional -

I'm a woman who wants to live in peace among different tribes, races and religions. cause the differences were created by God will lead the beauty of harmonization in the earth

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kecebong vs Kampret

23 September 2018   00:34 Diperbarui: 23 September 2018   10:40 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Angka sudah ditetapkan 1 untuk Joko Widodo dan Ma"ruf Amin, 2 untuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Bakal ada perang politik, perang statement, perang dumay, perang antar pendukung dimulai, asing-masing mengunggulkan jagoannya dan menjelek-jelekkan lawan jagoannya, sampai mereka terpilih. Semua borok lawan jagoannya diumbar-umbar, sepertinya sudah tidak ada kebaikannya atau karya bhaktinya. 

Helloow...mereka juga manusia punya rasa, hati,dan pikiran, jangan menghina seperti benda yang tidak bernyawa. Mereka adalah orang hehat, mereka adalah orang pilihan tapi mereka juga punya kekurangan.

Si kecebong menuduh Prabowo aktor penculikan aktivislah. dia ga bisa sholatlah, Si Kampret menuduh Jokowi PKIlah, antek aseng asinglah. Kalian jangan hanya menuduh, buktikan dong tuduhan kalian, jangan hanya nyerocos...dapat info langsung main menyebarkan tanpa cek ricek, tanpa data, tanpa fakta, yang penting bisa menjelekkan pencitraan lawan paslon. 

Kalau Prabowo ga bisa sholat..emang loe pada tau dia sholat? Mikir dong dia kan dari keluarga non muslim, tentulah tidak semudah itu sholat karena pakai bahasa Arab, beda kalau dia dari muslim ke Kristen gampang tinggal doa pake Bahasa Indonesia. 

Lagian apa sih urusannya sampai yang dibahas sholat dan agama..itu kan hak azasi pribadi, urusan dia dengan yang diatas, yang dosa dia yang masuk surga dia..ga ada urusan sama loe2 semua. Demikian juga dengan Jokowi dituduh PKI, emang loe tau kalau dia PKI? darimana? 

Dia lahir tahun berapa? Emang dia sudah PKI? Ketika dia lahir PKI sudah ada, ketika dia masih anak2 PKI sudah ditumpas..terus kapan dia PKI? Apakah dia pernah ikut kegiatan PKI terselubung?  Apakah orang tuanya PKI? Ada bukti? Lalu Prabowo dikatakan aktor penculikan aktivis ada bukti? Kenapa sampai sekarang dia tidak ditangkap, walau sempat lari ke negara lain setelah Soeharto lengser? Itu sama saja ketika kita mengusut G 30 S..rancu dan gelap yang ada, sampai sekarang kita tidak bisa membuktikan mana yang benar. Coba bayangkan kalau mereka itu kita, apakah kita tidak marah dengan tuduhan tanpa pembuktian.

Terus Jokowi dibilang antek aseng asinglah..duilah elo2 kayak tidak tau memanage rumah tangga negara. Emang ada negara ga perlu si aseng asing? Negara super power saja butuh negara aseng asing apalagi negara kita. Tau ga mutualisme? Saling menguntungkan satu sama lain. 

Ga ada negara di dunia ini tidak saling membutuhkan, ga ada negara di dunia ini bisa benar-benar  mandiri  baik dari segi  ekonomi, hukum dan politik dll. Jadi ga usah loe pade teriak anti aseng asing...selagi loe masih makan di Pizza Hut, di MacDonal di KFC, selagi loe merokok Malboro, selagi loe masih pakai Levi's, Gucci, LV, selagi loe makan bakpao, sushi, tahu, martabak, kebab..semua tuh bukan asli Indonesia. Tingkatkan kekayaan negara supaya tidak perlu investor dan kualitaskan tenaga profeosional supaya  kita tidak perlu tenaga asing, tingkatkan Pariwisata Indonesia untuk menaikkan devisa negara.

Semua isue politik bisa jadi bumerang, ya dollar,  eksport import, hutang luar negeri, jalan tol, saling mengklaim dan menghujat..apa coba penting dan pengaruhnya buat elo2 pade secara pribadi, apakah loe pade jadi ga makan bisa makan minum? 

Apakah loe pada kehilangan pekerjaan? Apa tingkat kemiskinan kita sudah benar-benar parah karena itu? Coba bandingkan dari jaman Soeharto, Gus Dur, Megawati dan SBY apakah turun atau naik? Cari data dan fakta ! Semua keputusan politik bukan Presiden doang, ada tenaga ahli, ada menteri-menteri, dan keputusan yang dibuat tidak terlepas dari keputusan-keputusan yang sudah dibuat di pemerintahan masa lalu dengan mempertimbangkan ke masa depan. 

Kalau keputusan itu salah ya bukan hanya Presidennya yang salah tapi semua yang terkait, makanya awasi dan kritisi dengan data , jangan hoax dan fitnah, jangan teriak-teriak tanpa etika, apa gunanya DPR dan MPR? Tuntut dong kinerja mereka untuk mengawasi Keputusan Presiden maupun Gubernur dan Kepala Daerah Lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun