Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pena Digital Guru: Nge-blog Bukan Goblok (Bagian 3-Habis)

9 Oktober 2020   19:34 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suryan Masrin di Perpustakaan SDN 14 Parittiga. Dokpri

"Menulislah, maka engkau akan dikenang"

(Suryan Masrin)

Tulisan ini merupakan kisah pengalaman penulis dalam dunia blog. Berkenalan dan menulis di blog, mulai dari sekedar uporia hingga mulai menata tulisan-tulisan yang bermanfaat. Pengalaman tersebut dituangkan dalam tulisan ini, yang juga akan dibukukan dalam antologi kisah guru blogger Indonesia.

Dalam tulisan bagin 1 dan 2, penulis telah menceritakan pengalaman di dunia blog, mulai dari blogspot, wordpress, kompasiana, dan gurusiana. Kali ini penulis bercerita lanjutan, yang masih seputar dunia blog. Memasuki tahun kedua setelah keterima jadi ASN, tepatnya di akhir Mei 2020, saya lagi asik menjelajah dunia maya. Rasa penasaran yang tinggi dengan informasi membawa saya ke website PGRI. Ini pengaruh dan efek positif musim Pandemi (covid-19). Pas buka, lihat-lihat isi web tersebut, eh mata lansung tertuju ke bagian kanan web. Di situ ada sebuah gambar pengumuman seperti pamflet. Ternyata itu kegiatan Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI secara daring alias online via WAG. Lansung saja saya menuju ke kontak yang tertera dan memcoba mendaftarkan diri. Tak memakan waktu yang lama sudah ada balasan dari nomor kontak tersebut. Kemudian juga, hanya jeda beberapa menit saja saya dah dimasukin ke dalam grup Belajar Menulis tersebut pada gelombang 12. Ternyata dah gelombang buntut, untung masih bisa gabung.

Awal Juni 2020, dah dimulai pembelajaran daringnya. Spontan saya agak sedikit kaget, tenyata peserta yang ikut harus punya blog (blogspot atau wordpress minimal). Sebenernya itu bukan masalah, saya kan dah punya blog, hehe. Tapi ternyata problem lagi mau sama saya, fasword blog dah gak ingat lagi. Yah harus bikin lagi dah. Meluncurkan saya ke Blogger, maklum buka barang baru lagi. Tak siapin header sederhana tuk tampilan blog. Template nya ikut bawaan mbah blog aja, gak mau neko-neko yang penting jadi. Saya berilah nama suryanmasrin86.blogspot.com, sama seperti nama blog sebelumnya, hanya tambahan angka 86 (dua digit tahun kelahiran).

Tugas resume materi yang disampaikan oleh para narsum yang kece harus di posting di blog. Postingan resume pertama adalah "Sri Sugiastuti; Produktif di usia Senja" (https://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/06/sri-sugiastuti-produktif-di-usia-senja.html). Nih ibu adalah narsum pertama yang saya ikuti dalam grup belajar menulis bareng Om Jay dan PGRI tersebut. Belajar terus berlanjut sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jum'at, hingga nanti  sampai dengan total 20 kali pertemuan. Dan pada akhirnya, semua peserta akan mendapatkan sertifikat dengan jumlah 40 jam. Ini, bagi yang dah siap pengusulan kenaikan pangkat sangat bernilai sekali, cakep!.

Hingga tulisan ini selesai, saya telah memposting sebanyak 26 postingan, 173 komentar, 1 pengikut, dan 830 pengunjung. Belum sampai 1 bulan dah segitu dapet nya. Ini tak lain dan tak bukan adalah manfaat dari belajar bersama. Manfaat silaturahim, saling mengunjungi blog antar sesama peserta, saling memberi komentar, dan tak lupa juga motivasi dari para narsum yang kece. Sudah 9 resume dari total 20 materi yang harus dibikin resumenya, masih harus 11 lagi. Inilah manfaat dari sebuah blog. Saya punya kata-kata "menulislah, maka engkau akan dikenang". Kalau  kata Om Jay "menuliskan setiap hari & buktikan apa yang terjadi". 

Satu hal yang menurut saya sangat luar biasa, yakni menjadi seorang guru yang juga menulis ditambah lagi nge blog. Seperti kata pak Raimundus Brian Prasetyawan, "menulislah, tidak perlu menunggu ide/kejadian hebat untuk bisa menulis. Tulislah hal biasa yang kita lakukan/alami, bisa jadi itu dianggap luar biasa bagi orang lain. Maka hal yang paling mudah ditulis adalah pengalaman/aktivitas sehari-hari di rumah atau di tempat kerja. Apalagi kita guru, tentu punya banyak cerita". Kebetulan mulai kenal dan suka ngeblognya sama-sama sejak tahun 2009. Bedanya, kalau saya ngeblognya tak konsisten, sedangkan beliau konsisten hingga sekarang.  

Banyak hal yang dapat dimanfaat melaui media blog tersebut, termasuk dalam proses belajar mengajar. Mengenalkan sistem belajar secara digital kepada siswa, apalagi di tengah pandemi saat ini. Semoga tulisan kisah pengalaman penulis dalam dunia blog ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi para seluruh Indonesia (umumnya) dan guru di Bangka (khususnya).

Parittiga, Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun