Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Beri-beri di Bangka pada Abad 19

1 Oktober 2020   14:34 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:01 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku wabah beri-beri

terutama orang Eropa yang terkena cachectic terjadi, yang didahului oleh intermittens atau konstitusi lainnya

merongrong penyakit dan penyakit atau dengan minuman terganggu. Ini adalah bentuk yang digunakan Lindman

pide, dan juga disebut "kaki kaca (gajah?)" di sini di Banka.

Orang seperti itu punya perasaan aneh

ketegangan dan kusam di kedalaman otot betis, dan dingin dan kesemutan dalam nada pada saat yang bersamaan

disertai kelemahan.

Awalnya perasaan tidak enak ini disebabkan oleh kelembutan

gerakan mengatasi secara bertahap ketidakpastian. Di koridor, penderita berjalan ke depan gen, dengan kaki menyebar dan langkah tidak yakin, juga pemabuk. Ada juga sesuatu tentang ini dengan tepat den Beri-Beri yang telah dikatakan. Di sini juga betis peka terhadap tekanan dan menjadi sama sekali tidak peka melawan arus elektromagnetik.

Halaman 19-21

Di sisi lain, L. telah membuat komentar yang sangat benar, bahwa penyakit tidak akan pernah berkembang dalam beberapa jam dan selalu menyeret. Tetapi tidak kurang benar bahwa file penyakit dari saat itu penampilan objektif menunjukkan diri, dalam beberapa jam jalan buntu gen bisa.

Masalahnya, penyakit ini sangat sering pertama kali disadari menjadi, ketika, sebagai akibat dari emboli arteri pulmonalis atau kelumpuhan hati, kecemasan yang paling parah, ketakutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun