Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Luka Rasa

14 Juli 2020   15:22 Diperbarui: 14 Juli 2020   15:54 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang tiada cahaya

Mengaburkan sudut pandang batin

Ruang gerak seperti kaku

Menapaki arah tiada tujuan

Ia benar-benar tak memberi dimensi 

Untuk menyembuhkan luka rasa

Yang kian makin bersemadi

Dalam lubuk sanubari

Menjelma umpama benalu

Menggerogoti dengan pasti

Hingga ia lelah, lalu mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun