Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manuskrip Kuno Surat Jual dan Beli Tanah

8 Februari 2019   16:57 Diperbarui: 8 Februari 2019   17:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manuskrip kuno surat jual dan beli tanah (dokpri)

Tulisan ini sebelumnya sudah saya posting di Facebook saya sendiri (Nayrus El Rayyan). Kali ini saya kembali mempostingny di laman kompasiana berharap agar dibaca dan diketahui khalayak umum tentang khazanah melayu di Tanah Bangka. Manuskrip kuno ini berisi tentang surat jual dan beli yang ditulis di atas kertas Eropa (Belanda) dengan watermark 'Indie', selain watermark dipojok kiri atas terdapat label/logo khusus kertas.

Watermark manuskrip kuno surat jual dan beli tanah
Watermark manuskrip kuno surat jual dan beli tanah
Mengenai watermark, penulis belum mengetahui tahun beredarnya kertas tersebut, juga terhadap label/logo khusus yang ada pada kertas tersebut. Penulis berharap ada pemerhati atau peneliti yang spesialis dibidang filologi (manuskrip/naskah kuno) untuk berbagi informasi mengenai hal tersebut.

Berikut penulis terjemahkan sekilas isi dari surat tersebut, "yang bertanda tangan di bawah ini, saya nama Muhammad Akhir bin Abdul Ba'i tinggal di kampung Kampak (Jebus) mengaku dapat kuasa dari saya punya istri nama Sri Banun binti Abdullah ahli waris dari urang perempuan nama Fifah binti Abdul Halim yang sudah meninggal dunia di Mentok, dia ada meninggalkan punya sebuah rumah dan pekarangan...

saya lampirkan bersama2 ini (surat sebelumnya) yang dibuat oleh Temenggung Kertanegara Demang Distrik Mentok Nomor 6 tanggal 7 Maret 1886...

Mentok, 17 Februari 1916

Semoga tulisan kecil ini memberikan manfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun