Mohon tunggu...
Elok FirdausAprilia
Elok FirdausAprilia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Uin Malang

Asli kelahiran Banyuwangi yang melanjutkan kuliah di Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosio Emosional Learning (SEL)-Pembelajaran Sosial Emosional

17 Mei 2019   08:04 Diperbarui: 17 Mei 2019   08:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhubungan dengan sel, apa sih sel itu?  Benarkah sel itu sebuah molekul terkecil? Hehehe, iya itu memang benar. Tapi, kali ini kita tidak akan membahas tentang sel itu ya. Kita akan membahas SEL (Social Emosional Learning) .

Sebelum menujunpada pakar dari materi ini, sedilit kita bahas sosial emosional learning. Sosial emosioanal berarti emosi dari seseorang, sedangkan learning itu belajar. Jadi, emosi dari seseorang perlu unuti dipelajari. Dalam hal apa? Yaitu dalam pembentukannya. Emosi akan dimiliki seseorang dengan tidak teratur jika pertumbuhan emosi tidak disertai pembelajarannya.

Menurut CASEL Pembelajaran sosial dan emosional (SEL) adalah proses di mana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Kompetensi inti dari pembelajaran sosio emosional menurut CASEL ada 5. Kelima ini secara bertahqp harus dibelajari oleh manusia agar omosi yang dimiliki dapat tumbuh dengan baik dan manusia dapat meletakkan emosinya pada keadaan dan tempat yang benar. Apa saja kelima komponen itu?: yaitu (1)Kesadaran diri: mengetahui diri sendiri dengan percaya diri yang tinggi, sikap optimis, serta minset berkembang. 

Dengan kesadaran diri ini anak akan mampu menilai diri sendirinya. Siapakah dia? Darimana dia? Untuk apa dia melakukan ini? dsb; (2)Manajemen diri: Berarti mengelola diri dari emosi, stres, mengendalikan impuls, dan memberikan motivasi kepada diri sendiri untuk mencapi tujuan. Dengan manajemen diri anak akan mampu mengatur dirinya. Baik dalam kegiatannya maupun emosinya. 

Dalam hal kegiatan misanya anak mampu mengatur kapan ia seharusnya istirahat dan kapan ia harus bermain. Dengan begitu emosinya juga akan terkontrol, dengan adanya istirahat yang cukup dan waktu bermain yang tepat emosi bahagia akan hadir maksimal bersamanya; (3)Kesadaran sosial: Memahami orang lain, dan berempati kepadanya, dari berbagai latar belakang dan budaya. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia adalah makhluq sosial yang saling membutihkan satu sama lain. Sehingga kesadaran sosial perlu adanya. Ketika anak berkumpul atau bermain dengan teman-temannya. Disitu ia akan belajar sebuah kesadaran sosial. Sadar akan adanya orang lain disekitarnya, sehingga ia harus berlaku sopan dan baik pada temannya; (4)Keterampilan hubungan: Melalui berkomunikasi dengan orang lain dengan jelas, mendengarkan dengan baik, mampu berkerja sama dengan baik. 

Dalam kehidupan sehari-hari yang jelas perlu adanya komunikasi dengan orang lain. Dengan begitu keterampilan hubungan perlu diciptakan. Jika hubungan dengan orang lain tidak baik, maka komunikasipun juga tidak baik. Coba perhatikan jika kondisi atau hubungan anda dengan teman anda sedang tidak baik atau bermusuhan, maka ketika kalian berkomunikasi akan timbul rasa enggan dan ingin segera mengakhiri. Bahkan, apa yang diucapkanpun terkadang keluar dari emosi. 

Maka dari itu perlu terwujudnya keterampilan dalam berhubungan agar emosi selalu baik dan stabil; (5)Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab: Membuat pilihan dengan hati-hati dan tidak keluar dari etika dan norma sosial. Terakhir dalam membentuk sosial emosional yang baik harus punya tanggung jawab dalam setiap ap yang telah dilakuoannya. Ketika anak memonta membeli mainan mobil-mobilan, maka ia juga harus bertanggung jawab untuk merawatnya dan meletakkan pada tempatnya setelah permainan selesai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun