Mohon tunggu...
Elok FirdausAprilia
Elok FirdausAprilia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Uin Malang

Asli kelahiran Banyuwangi yang melanjutkan kuliah di Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Puasa dengan Pelajaran Sosio-Emosional

12 Mei 2019   23:09 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:23 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai pembaca setia kompasiana, tidak terasa sudah memasuki bulan Ramadhan. Bagaimana dengan keluarga kalian? Anak-anak kalian? Semuanya puasa tidak? Tahukah kalian, bahwa puasa bagi anak usia dini dapat meningkatkan sosio-emosionalnya. Bagaimana penjelasannya?
Diulas kembali, Menurut CASEL Pembelajaran sosial dan emosional (SEL) adalah proses di mana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.nah, imdikator dari pembelajaran ini ada lima, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan hubungan, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.

Dengan puasa, anak dapat mencakup seluruh dari indikator SEL ini. Coba perhatikan, dalam berpuasa anak akan merasakan kesadaran diri bahwa ketika berpuasa tidak boleh makan atau minum, karena itu dapat membatalkan puasa. Kedua, dengan berpuasa pula anak akan memanaj atau mengatur dirinya dalam beraktifitas agar tidak merasakan kecapekan atau kelelahan yang mengakibatkan puasanya batal. Maksud dari memanaj seperti halnya memanaj ketika waktu bermain dan waktu istirahat.

Bahwa ketika puasa, bermain harus dikurangi.
Selanjutnya kesadaran sosial. Yaitu ketika anak berpuasa ia akan memiliki kesadaran bahwa dalam puasa tidak boleh makan dan minum, dan tidak boleh memamer-mamerkan makanan atau minuman kepada temannya. Begitupun juga tidak boleh mengajak temannya bermain secara terus menerus yang akan mengakibatkan lelahnya dalam berpuasa.

Keempat, keterampilan hubungan. Keterampilan hubungan ketika berpuasa hadir saat anak-anak bermain bersama teman-temannya. Hubungan sesama orang muslim atau sesama teman dalam menghargai satu sama lain. Menghargai dalam bidang permainan dan bidang sosial. Keterampilan yang didapat seperti keterampilan dalam mengajak ataupun menolak bermain agar tidak menimbulkan rasa sakit hati.

Terakhir yaitu pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Maksutnya yaitu dengan berpuasa anak dapat mengambio keputusan dalam meninggallan makan dan minum ataupun melakukan makan dan minum dengan bertanggungjawab. Maksud dari bertanggungjawab yaitu ketika anak memutuskan makan atau minum maka puasanya akan batal dan tidak mendapatkan pahala.

Dengan uraian di atas, yuk kita ajarkan anak-anak kita, anak usia dini berpuasa agar mereka mampu meningkatkan pembelajaran sosio-emosional. Ajarkan puasa kepada anak usia dini sejak dini, walaupun dengan puasa setengah hari. Semoga bermanfaat untuk kalian semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun