Mohon tunggu...
Elok Ayu Sekar Valentien Adha
Elok Ayu Sekar Valentien Adha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dan Terus Belajar!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anak Kesulitan dalam Belajar Matematika, Apa Penyebabnya?

9 Desember 2022   00:30 Diperbarui: 9 Desember 2022   00:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam proses belajar mengajar, terdapat berbagai macam kesulitan belajar yang umumnya dihadapi oleh peserta didik. Beberapa diantaranya yakni Dileksia (kesulitan dalam membaca dan mengeja), Disgrafia (kesulitan dalam menulis), dan Diskalkulia (kesulitan dalam menghitung). Dalam kesempatan ini, penulis akan menjelaskan tentang pengertian, penyebab, gejala, dan penanganan terhadap anak yang mengalami kesulitan belajar diskalkulia.

Pengertian Diskalkulia

Diskalkulia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menghitung. Anak yang mengalami diskalkulia biasanya lemah dalam memahami matematika, seperti pemahaman simbol matematika maupun pemahaman aritmatika dasar. Mereka juga lemah dalam hal persepsi sosial, pemahaman konsep dan waktu, serta memiliki gangguan pada memorinya. 

Penyebab Diskalkulia

Belum dapat ditentukana secara pasti apa penyebab dari diskalkulia, namun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyebab diskalkulia yakni faktor genetik atau keturunan. Tetapi masih belum diketahui pula gen apa yang memengaruhi. Ada pula yang mengatakan bahwa diskalkulia disebabkan karena gangguan perkembangan mental pada anak. Anak yang tidak pernah belajar sempoa juga bisa saja mengalami masalah diskalkulia ini. 

Gejala dan Penanganan Diskalkulia pada Anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

Gejala diskalkulia biasanya berbeda sesuai dengan rentang usianya. Namun di sini penulis hanya akan membahas gejala diskalkulia pada anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Sama seperti gejalanya yang berbeda, maka penanganan untuk diskalkulia juga berbeda sesuai rentang usianya.

a. Gejala diskalkulia pada anak Sekolah Dasar

  • Sering tertinggal dalam berhitung jika dibandingkan dengan teman-temannya
  • Kurang bisa menyebutkan istilah dalam matematika
  • Menghabiskan waktu yang lama untuk mengerjakan PR
  • Tidak menyukai permainan yang berhubungan dengan matematika
  • Tidak bisa membaca jam analog
  • Tidak mampu membedakan kiri dan kanan.

b. Gejala diskalkulia pada anak Sekolah Menengah Pertama 

  • Mudah lupa terhadap materi matematika yang baru diajarkan
  • Kesulitan dalam menyusun kata
  • Sulit mengikuti permainan yang berhubungan dengan matematika
  • Tidak mampu menemukan pola matematika dari suatu permasalahan
  • Membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan soal dasar matematika

Sedangkan penanganan yang bisa dilakukan oleh tenaga pengajar terhadap anak yang mengalami diskalkulia diantaranya:

  • Melatih konsep matematika berulang kali, yakni bisa dengan latihan berhitung.
  • Membagi materi subyek menjadi lebih kecil agar informasi yang ditangkap dan dipahami oleh anak lebih jelas.
  • Sering mengulangi pembahasan matematika dasar pada anak.
  • Mengaitkan pembelajaran dengan permainan yang menarik.

Tidak hanya guru, orangtua juga harus berperan dalam memberikan pengajaran matematika pada anak agar kemampuan matematika anak bisa meningkat. Menguasai matematika juga bukan kewajiban, namun apabila anak tidak memahami konsep matematika, mereka pasti akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun