Teriknya, senjanya, gelapnya, lelap dalam hatiku
ntah bagaimana tuhan mengatur taman hatiku dipijaknya
Kesempatan teruntuk kisah yang panjang, pikirku
Lantas aku terkurung membeku
Dua puluh empat jam kali tiga tahun bertahan
Berakhir pecah berkepingan
Menaruh bekas luka, terlihat jelas dalam ingatan
Hidup bernapas, perasaan tiada harap
Selepasmu pergi..
Aku di topang kehidupan baru yang berkesempatan merayuku tetap tegar
Menghirup udara segar yang memaknai sebuah kehidupan
sampai dengan akhirnya hati ikhlas melepas
Selepasmu pergi..
Malang, 19 Oktober 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!