Mohon tunggu...
Fitri Syayidah Elok Faiqoh
Fitri Syayidah Elok Faiqoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wife, Mom, Writer

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain

14 Oktober 2017   19:02 Diperbarui: 14 Oktober 2017   19:18 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia anak adalah dunia bermain, di dalam kehidupan anak sebagian besar waktunya dihabiskan dengan bermain. anak-anak juga akan mudah mempelajari sesuatu dengan bermain, karena bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kognitif anak. bermain dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan anak untuk belajar, mendapat informasi, memberikan kesenangan dan dapat mengembangkan imajinasi anak.

kegiatan bermain anak-anak dapat digunakan untuk menjelajahi dunianya. dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara alami tanpa ada paksaan dari siapapun, karena anak-anak akan bebas melakukan sesuatu dengan bermain.

dimensi sosial bermain

seiring dengan tambahnya usia anak-anak perlu belajar mandiri untuk melewati tahap ini, perlu dorongan agar anak mempunyai rasa percaya diri. dengan teman sebaya anak juga akan belajar hak milik dengan cara menggunakan permainan secara bergantian, tidak dirasa anak juga akan bersosialisasi dengan teman sebaya. melakukan kegiatan bersama, mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman sebayanya 

pengaruh budaya dengan permainan

bermain merupakan media untuk anak-anak untuk mempelajari budaya setempat. ia akan mengikuti permainan yang khas sesuai dengan budaya setempat. kebiasan-kebiasaan dan peraturan yang dianut oleh masyarakatnya. tidak dapat kita pungkiri bahwa bermain merupakan bagian dari kesibukan anak usia dini. anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain dan bereksplorasi secara bebas. dalam hal ini peran orang tua ataupun pengasuh pengganti orang tua mendampingi dan mengarahkan anaknya serta memberikan media permainan sesuai dengan usia mereka, hal ini tidak terlepas dari pengawasan orang tua maupun pengasuh.

gaya komunikasi

gaya komunikasi dengan anak-anak perlu kita bedakan dengan gaya komunikasi kita dengan orang selain anak-anak itu sendiri. karena apa? karenan bahasa anak-anak harus lebih dapat mereka mengerti, kitapun yang mengajak mereka berkomunikasi harus sesuai dengan bahasa komunikasinya. jika seseorang berkomunikasi lebih dari apa yang belum mereka mengerti maka anak-anak akan bingung dengan apa yang kita sampaikan.

terimakasih.. selamat membaca, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun