Mohon tunggu...
Elna Lalita
Elna Lalita Mohon Tunggu... Ibu anak satu -

Ibu anak satu. Doyan ngemall, makan, nyanyi, dan menari.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Pari – Surga di Utara Ibukota

28 Maret 2013   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:04 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohon bantuannya untuk warga Pulau Pari mendapatkan hak atas tanah tempat tinggal mereka

Give your support here.

Terima kasih!

Bosan dengan hiruk pikuk serta sesaknya udara kota? Bagi masyarakat Indonesia, Kepulauan Seribu jelas bukan nama yang asing lagi terutama bagi mereka yang tinggal di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Berada di perairan Laut Jawa, Kepulauan Seribu menawarkan berbagai pulau dengan pantai-pantai yang sangat menggoda untuk dikunjungi. Sebut saja Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Tidung yang mulai booming sejak tahun 2010. Selain ketiga pulau tersebut, ada satu lagi pulau yang meski tak seterkenal yang lain, ia tak kalah cantik. Dan bagi pendamba pantai berpasir putih yang tenang dan bersih, pulau ini bahkan dapat dijadikan pilihan unggulan. Nama pulau tersebut adalah Pulau Pari.

Sekilas tentang Pulau Pari

13644353841868182210
13644353841868182210

Pulau Pari memiliki luas sebesar 40 hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 697 jiwa. Meskipun tidak seluas pulau di Kepulauan Seribu lainnya, Pulau Pari menawarkan beragam pilihan objek wisata yang dijamin tak kalah indah dan menarik.

Pantai Kresek

Seperti pantai pribadi! Tidak terlalu besar tetapi cantik dan sangat tenang. Kresek di sini bukan berarti plastik warna hitam yang biasanya digunakan saat belanja melainkan pohon beringin. Di pantai ini, pengunjung dapat menikmati segarnya udara laut sambil bermain air dan mencari kerang, atau bersantai di saung yang terdapat di pinggir pantai sambil menikmati pemandangan dan menikmati sukun goreng hangat. Kelebihan utama Pantai Kresek dibanding pantai lain adalah pantai ini dikelilingi pepohonan rindang yang menjadikan pantai ini sangat asri. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut kulit menjadi hitam akibat berjemur terlalu lama. Pantai yang selayak perbatasan laut dan hutan ini jelas memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Pantai Pasir Perawan

Ini dia andalan dari Pulau Pari. Seperti Pantai Kresek, pantai yang satu ini pun memiliki nama yang tidak kalah unik. Menurut cerita penduduk setempat, nama ‘Pasir Perawan’ berasal dari kisah seorang anak perempuan kecil yang hilang karena ditangkap burung gagak saat bermain di pantai tersebut beberapa puluh tahun silam. Namun, ada juga versi yang mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari penggambaran kondisi pantai itu sendiri yang memang sangat indah dan terjaga kebersihannya hingga seolah belum pernah terjamah sama sekali. Bila kita tidak dipungut biaya untuk berkunjung ke Pantai Kresek, maka di Pantai Pasir Perawan agak berbeda. Untuk dapat berkunjung ke pantai ini kita dikenakan tiket masuk sebesar Rp3.500,00 per orang. Sungguh jumlah yang tidak seberapa bila dibandingkan dengan keindahan yang akan kita dapat di pantai ini. Pantai Pasir Perawan adalah pantai berpasir putih yang cukup luas dengan air laut yang jernih dan tenang. Di pinggir pantai, terdapat banyak warung yang berjajar rapi menawarkan makanan dan minuman bagi pengunjung yang lapar. Di pantai ini juga sudah disediakan lapangan volley bagi pengunjung yang ingin bermain. Ketika malam, pepohonan yang berada di tepi pantai dihias dengan lampu-lampu kecil yang menyala dengan cahaya warna-warni yang cantik. Maka tidak heran bila hingga malam pun masih banyak wisatawan yang tidak keberatan untuk mengunjungi pantai tersebut. Sangat indah!

Bukit Matahari

Bagi sunrise and sunset hunter, Bukit Matahari adalah tempat yang kita cari. Bukit yang terletak di dekat dermaga ini sedikit mengingatkan kepada Hutan Evergreen yang ada di Jepang karena deretan pohon cemara yang mengelilinginya. Di ‘bukit’ yang berbentuk tebing karang ini, kita dapat menikmati pemandangan matahari terbit dan matahari terbendam dalam sudut yang paling pas dan cantik.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Ingin berwisata sambil menambah pengetahuan? Pulau Pari memiliki Unit Penelitian (UPT) LIPI. LIPI didirikan di Pulau Pari oleh pemerintah untuk meneliti dan mengembangkan biota laut yang sangat beragam yang dimiliki oleh pulau ini, misalnya: Rumput laut, terumbu karang, dan sebagainya. Dan di sini kita dapat ikut belajar mengenai hal tersebut.

Spot Snorkeling dan Diving

13644355561770521832
13644355561770521832
Tidak puas sekedar berada di pantai, coba snorkeling dan diving! Pulau Pari memiliki beberapa spot yang sangat cocok untuk aktivitas snorkeling dan diving. Sebut saja Bintang Rama dengan ratusan ikan hias dan Lilly laut-nya, atau The Wreck yang di dasarnya terdapat bangkai kapal yang karam di sana pada tahun 1990-an. Bagi yang tidak bisa berenang, tidak perlu khawatir karena ketika snorkeling kita akan diperlengkapi dengan jaket pelampung, fin (kaki katak), kacamata menyelam, dan snorkel (alat bantu pernafasan) sehingga kita tidak akan tenggelam. Snorkel gear ini disewakan oleh penduduk setempat dengan tarif Rp30.000,00 per set. Sedangkan untuk diving gear disewakan dengan tarif Rp350.000,00. Jauh lebih mahal dibanding snorkel gear karena untuk diving kita memerlukan tabung oksigen yang harganya memang tidak murah. Untuk menuju ke spot sendiri kita dapat menyewa kapal dengan tarif Rp350.000,00 per kapal dengan kapasitas hingga lima belas orang. Kita pun juga dapat menyewa kamera untuk memotret di bawah air dengan harga yang sangat terjangkau sehingga kita dapat mendokumentasikan petualangan kita menjelajah dalam laut.

Untuk menjelajahi spot demi spot di Pulau Pari, kita dapat berkeliling menggunakan sepeda yang disewakan oleh penduduk setempat hanya dengan harga dua puluh ribu per hari. Rasanya sangat menyenangkan dapat berkeliling pulau yang sejuk dan hijau dengan sepeda. Tidak perlu khawatir karena jalanan di Pulau Pari sudah bagus dan jalur bersepeda juga jelas. Rasanya seperti bernostalgia kembali ke masa lalu, alamnya masih alami dan udaranya sangat segar.

Untuk dapat mencapai Pulau Pari, kita dapat naik kapal ferry yang berangkat dari Muara Angke atau Dermaga Marina Ancol dengan waktu perjalanan dua hingga tiga jam tergantung cuaca. Bagi yang tidak terlalu gemar dengan perjalanan laut, kita bisa memilih untuk naik speedboat yang waktu perjalanannya bahkan bisa hanya satu jam saja namun tentu tarif sewanya sedikit lebih mahal. Untuk tempat menginap, terdapat banyak homestay di Pulau Pari yang dapat kita sewa. Harganya cukup variatif tergantung dengan fasilitas yang kita inginkan. Untuk masalah keamanan, tidak perlu khawatir. Homestay di sini cukup aman karena dijaga langsung oleh penduduk pemilik homestay. Masyarakat Pulau Pari pun memiliki sistem kekeluargaan yang kuat.

Untuk berwisata ke pulau ini, ada banyak agen yang menawarkan paket wisata Pulau Pari yang dapat kita temukan online. Namun bila kita memiliki waktu lebih, kita bisa melakukan survey terlebih dahulu ke pulau ini. Memang sedikit lebih repot, tetapi biaya wisata yang kita keluarkan bisa lebih hemat dan puas karena kita dapat memilih sendiri apa saja yang akan kita lakukan di sana berikut alat-alat yang akan disewa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.

Siapa bilang pantai-pantai indah di Indonesia sudah mulai kehilanganpesona dan tercemar lingkungannya? Masih banyak pantai yang indah dan terjaga. Pulau Pari salah satunya. Yuk berkunjung ke sana!

13644357571350085337
13644357571350085337

ELNA LALITA Mahasiswa Prodip III Spesialisasi Pajak Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun