Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Teh Pahit

9 November 2022   05:30 Diperbarui: 9 November 2022   05:31 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teh ini bentuknya sangat nikmat akan tetapi ternyata rasanya pahit sekali. Obat perut yang disuguhkan oleh sang raja pagi ini sebagai penawar rasa sakit yang mendera semalaman.

Terlalu sibuk membuat diri masuk angin sampai melilit dan mengerang kesakitan. Angin naik kepunggung bersarang di ulu hati rasa nyawa mau terlepas dari badan. 

Ditambah pula rasa sakit lain yang entah datangnya dari mana tak tau lagi mau diobat pakai apa. Kekacauan yang berkecamuk menambah nikmatnya suasana sakit. 

Bilang sahabat dinikmatin aja karena sehat lebih lama dirasakan daripada sakit. Kalau dipikir ia juga. Sakit sekali-sekali hanya hiasan hidup manusia. Sebagai tanda bahwa Allah sangat sayang kepada kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun