Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lima Virus Berbahaya Lebih dari Virus Corona

30 September 2022   19:15 Diperbarui: 30 September 2022   19:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lima Virus  Berbahaya Lebih dari Virus Corona

Mencintai dunia melupakan akhirat. Dunia tempat hidup manusia ladang mencari pahala atau amal untuk kembali ke kampung yang abadi

Ketika manusia telah terlalu cinta akan dunia dan lupa akan akhirat maka celakalah diri kesudahannya

Banyak tanya tak terjawab banyak lupa dari ingat alamat badan akan sengsara sekujur tubuh menanggungkannya

Terlalu mencintai kehidupan sehingga melupakan kematian yang kapan saja bisa datang secara tiba-tiba tanpa diundang oleh manusia. Berharap hidup selamanya sampai tak pandai lagi bicara tak ingat lagi akan dirinya apakah umur panjang seperti ini yang kita pinta

Mencintai rumah melupakan kuburan rumah yang terlalu elite membuat penghuninya lupa akan kuburan yang terus menanti menganga sepanjang waktu menunggu penghuni setianya

Mencintai harta melupakan sedekah. Manusia menganggap bahwa semua harta adalah haknya miliknya sehingga dia merasa tak ada hak orang lain di dalamnya padahal disana ada pemilik yang selalu disyaratkan untuk dikasih sedekah

Terlalu mencintai makhluk lupa akan pencipta. Kadang manusia terlalu mencintai makhluk takut akan berpisah bukankah rasul mengatakan cintailah sesuatu sekedarnya karena bisa jadi suatu saat engkau akan berpisah dan bencilah sesuatu sekedarnya karena bisa jadi suatu daat engkau akan berbalik menyayanginya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun