Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merah Darahku Putih Tulangku

16 Agustus 2022   20:09 Diperbarui: 16 Agustus 2022   20:15 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini disepanjang jalan saya melihat kibaran bendera merah putih melambai kian kemari.  Melambangkan betapa rakyat Indonesia dengan riang dan gembira memperingati hari kemerdekaan yang telah 77 tahun lamanya bergema di bumi Nusantara ini.

Mulai dari sepeda motor, becak, mobil bahkan di kepala, muka dan ditangan pun ada bendera merah putih. Ini melambangkan betapa rakyat Indonesia mencintai kemerdekaan yang telah direbut oleh para pejuang bangsa.

Dimana-mana terdengar riak riuh kemeriahan dalam perayaan HUT RI tahun ini. Ada berbagai perlombaan yang diadakan sesuai dengan tingkatan umur para pesertanya. Semua ini dilakukan adalah untuk mengingat sejarah 77 tahun yang silam.

Sejarah kelam berdarah-darah. Sejarah dentuman bom dan tembakan senjata. Sejarah para rakyat dibantai dimana-mana. Sejarah para rakyat dirantai, di paksa untuk bekerja. 

Menembus sebuah lobang sampai ke bukit. Sejarah dimana rakyat menderita kelaparan. Berbalut tulang tanpa daging. Sejarah dimana rakyat ditembak mati bergelimpangan. Sejarah dimana rakyat berjuang dengan bambu runcing tanpa pedang dan senapan.

Betapa kompaknya engkau wahai para pejuang. Betapa tulusnya hatimu demi bangsa dan tanah air. Darah engkau tumpahkan. Tulang engkau jadikan saksi bisu perjuangamu.

Kami rakyat Indonesia hari ini tidak pernah melupakan semua itu. Darahmu hidup ditubuh kami. Semangatmu mengalir dijantung hati kami. Tumbuh dan berkembang sepanjang zaman. Makam pahlawan sebagai saksi perjuangan mu begitu sakit.

Berbagai tgu dan prasasti perjuangan engkau tinggalkan di bumi Pertiwi ini. Kami tidak akan pernah lupa itu. Walau engkau telah gugur wahai pahlawanku. Walau engkau telah tiada bertahun-tahun yang lalu. Namun engkau masih hidup dihati kami. Engkau tidak pernah mati.

Tidak ikut berjuang bukan bukan berati lemah. Tidak ikut berjuang bukan berati lupa. Akan tetapi perjuangan itu sangat berati bagi generasi bangsa saat ini. Merah putih melambangkan merah darahku putih tulangku. Inilah ketulusan dan keikhlasan yang terpatri dalam keberanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun